Cegah Virus Corona, IPM Siagakan Tujuh Juta Anggotanya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ikatan Pelajar Muhammadiyah ikut berpartisipasi dalam upaya membantu pemerintah Indonesia mencegah penyebaran virus corona (covid-19).

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (Sekjen PP IPM), Muhammad Furqan Ramli menyatakan bahwa IPM akan melakukan tindakan preventif atau mencegah penyebaran virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Penanganan Virus Corona, RSPI Dulu Persahabatan Kemudian

“Kami berusaha menggerakkan anggota IPM seluruh Indonesia yang saat ini berjumlah 7 juta orang untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus corona,” ujar Furqan di Kantor PP IPM, Selasa (03/03/2020).

Furqan melanjutkan, pihaknya mengimbau kepada seluruh pelajar se-Indonesia agar tetap waspada terhadap virus corona.

Kewaspadaan dengan tetap menjaga pola hidup sehat dan rajin berolahraga.

“Jangan panik, sebentar lagi pelajar akan menghadapi ujian nasional (UN),” tutur Furqon, seperti dikutip dari rilis yang diterima redaksi Kompas.tv, Rabu (4/3/2020).

Menurut Furqon, sebagai langkah awal pencegahan virus corona, PP IPM menggandeng PT Ruslam Cempaka Putih Jaya dan aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) untuk memaksimalkan fungsi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di seluruh sekolah muhammadiyah di Jabodetabek.

PT Ruslam Cempaka Putih Jaya merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah yang mengelola managemen klinik pratama dan managemen UKS di sekolah-sekolah Muhammadiyah. 

Direktur Operasional PT Ruslam Cempaka Putih Jaya, Mashuri Masyhuda menyatakan mendukung ikhtiar IPM tersebut.

Baca Juga: Cianjur Siaga Cegah Corona

“Peran aktif ini sebagai langkah preventif dalam rangka siaga tangkal virus corona,” kata Mashuri, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) RSIJ Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Gambaran program pencegahan IPM bersama PT Ruslam itu yakni mengaktivasi gerakan cuci tangan di sekolah secara intensif dan teratur.

Selain itu, lanjut Mashuri, ada pula gerakan konsumsi makanan sehat dan olahraga rutin. 

Rangkaian program tersebut digerakkan melalui UKS-UKS yang didampingi tim medis dokter maupun perawat.