Kompas TV nasional berita kompas tv

Kualitas Udara Palembang Sangat Tidak Sehat

Kompas.tv - 16 Oktober 2019, 15:40 WIB
Penulis : edika ipelona | Editor : Deni Muliya

Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan, hingga hari ini masih di level sangat tidak sehat.

Hal ini dirasakan oleh warga setempat seperti Meta, Habibah, dan Eni.

Menurut warga kota pempek ini, yang dirasakan tidak sehat tak lain adalah seperti sesak nafas, batuk, dan kedua mata yang perih.

Asap dari kebakaran hutan dan lahan ini setiap hari kian menebal. Keluhan warga Palembang ini terutama di waktu pagi dan petang.

“Sangat mengganggu dan menghambat aktivitas kami,” kata Habibah, salah seorang warga di Palembang.

Untuk menghalau kabut asap tebal, warga masih menggunakan masker dalam beraktivitas setiap hari di luar rumah atau ruangan.

Mereka sangat berharap kepada pemerintah agar segera menanganinya dan mencari solusi jitu.

“Kami sangat berharap kualitas udara di sini (Palembang) kembali membaik,” kata Eni, yang juga warga Palembang.

Apa yang dirasakan warga Palembang itu, sama juga dengan yang dirasakan warga lainnya di Provinsi Riau dan Jambi.

Penyebabnya dari titik panas yang masih terdeteksi di wilayah Sumatera.

Hal ini sebagaimana rilis dari Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima Kompas TV hari ini.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyebabkan kualitas udara di beberapa wilayah Sumatera sangat tidak sehat.

Titik panas penyebab asap masih terdeteksi di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

“Terdapat 158 titik panas teridentifikasi di ketiga provinsi tersebut,” kata Agus.

Jumlah titik panas itu, lanjut Agus, dihitung berdasarkan data modis-catalog Lapan 24 jam terakhir dengan tingkat kepercayaan lebih dari 30 persen.

Meskipun jumlah titik panas turun drastis dari hari kemarin (15/10), tapi kualitas udara di provinsi itu masih pada kategori sangat tidak sehat.

Titik panas atau hot spot di wilayah Sumatera Selatan berjumlah 96, Jambi 52 dan Riau 10.

Untuk wilayah Sumatera Selatan, sebanyak 7 heli telah beroperasi melakukan pengeboman air dengan jumlah 390 kali pengeboman, dan total air berjumlah 1,5 juta liter.

Data karhutla BNPB pada hari ini (16/10/2019), Agus menambahkan, sampai pukul 16.00 WIB, tercatat total titik panas di seluruh wilayah Indonesia berjumlah 867 titik.

“Kebakaran berdampak pada luas area terbakar mencapai 328.722 hektar,” kata Agus .



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x