Kompas TV nasional kompas dunia

Amnesty Desak PBB Selidiki Perang Narkoba Filipina

Kompas.tv - 29 Juli 2019, 14:40 WIB

Dalam pernyataannya organisasi HAM, Amnesty Internasional menyatakan perang melawan narkoba yang dilancarkan Presiden Rodrigo Duterte sejak 2016 silam telah menjadi kampanye penyiksaan yang sistematis. Amnesty Internasional menyebut tersangka pengedar narkoba biasanya diburu dan ditahan tapi tidak sedikit yang langsung ditembak mati. Untuk itulah sejak awal bulan Juli ini Amnesty Internasional mendesak agar badan dunia PBB melakukan penyelidikan khusus.

Sejak perang melawan narkoba dikobarkan 3 tahun silam mereka yang dituding sebagai pengedar kerap ditemukan tewas dengan luka tembak. Jenazahnya ditemukan di sembarang tempat. Mulai dari jalananan umum hingga di dalam sebuah becak.

Juru bicara kepresidenan menyatakan perang terpaksa dikobarkan lantaran Filipina hampir menjadi apa yang disebut sebagai negara narkotika. Kala Presiden Duterte resmi menjabat harga per gram narkotika mencapai 2500 peso pergram setara lebih dari Rp 680.000. Kini harganya meroket menjadi 6800 peso setara lebih dari Rp 1,8 juta. Harga meningkat akibat pasokan yang mulai langka lantaran perang melawan narkoba yang dilancarkan Presiden Duterte. Dampak berkurangnya narkoba di pasaran menurut Juru Bicara Kepresidenan Filipina adalah menurunnya angka kriminalitas hingga 15%.

#Amnesty #Filipina #PerangNarkoba



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x