Kompas TV nasional rumah pemilu

Pengamat Sebut Perlu Bakal Cawapres yang Primordial untuk Mencuri Suara di Basis Lawan

Kompas.tv - 28 Mei 2023, 07:40 WIB
pengamat-sebut-perlu-bakal-cawapres-yang-primordial-untuk-mencuri-suara-di-basis-lawan
Burhanudin Muhtadi. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai safari politik bacapres untuk kampanye atau pendekatan kepada masyararakat adalah hak masing-masing. Terlebih, safari politik dilakukan di wilayah yang dukungan suara untuk bacapres masih kecil.

“Kalau kita lihat Banten kering kerontang untuk Ganjar, tetapi jangan lupa, Banten kemarin dua pilpres dikuasasi Prabowo, tetapi yang unggul justru Anies Baswedan, Prabowo Jawa Barat unggul, wilayah ini berat untuk Ganjar perlu perhatian khusus,” ujarnya, Sabtu (27/5/2023).

Sementara, ia berpendapat Prabowo berkunjung ke Jawa Tengah dan Timur juga wajar karena harus total mengingat sebelumnya kalah suara di dua provinsi ini.

“Pertarungan paling sederhana 2024 memperbesar basis kekuatan masing-masing dan mencuri dukungan di basis lawan,” ucapnya.

Baca Juga: Mega Sebut Banyak yang Antre Jadi Cawapres Ganjar, CSIS: Jangan Sombong | Rosi

Namun, ia menekankan tidak semua kunjungan atau kampanye bacapres menghasilkan electoral return yang diharapkan, ada yang sukses dan gagal. Orang berpendapat, Pilpres 2024 jika masuk ke putaran kedua adalah pertandingan persahabatan, tetapi akhir-akhir ini muncul pendapat big match.

“Untuk wilayah-wilayah yang secara elektoral maupun historis berat mungkin tidak semuanya diselesaikan seluruh tokoh, tetapi bisa timnya atau cawapresnya,” tutur Burhanuddin.

Artinya, untuk bisa mendapatkan hati di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, perlu cawapres yang primordial yang mencuri hati.

Baca Juga: Wacana Jadi Cawapres, Gibran Tegaskan Pilih Fokus Benahi Solo

“Cawapres sangat menentukan untuk menaikkan suara di wilayah basis lawan,” ucapnya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x