Kompas TV nasional humaniora

Hati-Hati, Kehilangan Sandal saat Berhaji Bisa Timbulkan Bahaya, Ini Penjelasannya

Kompas.tv - 24 Mei 2023, 07:45 WIB
hati-hati-kehilangan-sandal-saat-berhaji-bisa-timbulkan-bahaya-ini-penjelasannya
Arsip. Pengunjung berjalan di pelataran Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi pada 5 Desember 2018. Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi M Imran mengimbau jemaah yang melaksanakan ibadah haji pada 2023 agar mewaspadai insiden kehilangan sandal. Pasalnya, jika kehilangan alas kaki dan nekat berjalan kaki, kaki jemaah bisa melepuh. (Sumber: KOMPAS TV/Edy AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MADINAH, KOMPAS.TV - Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi M Imran mengimbau jemaah yang melaksanakan ibadah haji pada 2023 agar mewaspadai insiden kehilangan sandal. Pasalnya, jika kehilangan alas kaki dan nekat berjalan kaki, kaki jemaah bisa melepuh.

Imran menyebut kasus kaki melepuh umumnya terjadi karena jemaah memasakan diri berjalan telanjang kaki setelah kehilangan sandal. Hal tersebut dinilai berbahaya.

“Biasanya, jemaah yang melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi itu sering kehilangan sandal,” kata Imran dikutip Kompas.com, Selasa (23/5/2023).

Imran menambahkan, kasus kehilangan sandal di Masjid Nabawi umumnya dikarenakan masjid tersebut amat luas. Sehingga, jemaah tak jarang masuk dan keluar di pintu yang berbeda.

"Dan biasanya, jemaah haji Indonesia itu menyepelekan. Dianggap jarak masjid ke hotelnya itu dekat, mereka memaksa jalan kaki tanpa sandal," katanya.

Baca Juga: Suhu Udara di Arab Saudi Tinggi Jelang Ibadah Haji 2023, Jemaah Indonesia Diimbau Waspada

Imran juga menegaskan bahwa pelataran Masjid Nabawi, Madinah tidak bisa disamakan dengan pelataran Masjidil Haram, Makkah. Masjidil Haram memiliki pelataran berkeramik yang dingin, sedangkan Masjid Nabawi cenderung panas.

Imran pun menegaskan bahwa kaki melepuh bukanlah kejadian yang patut dianggap enteng. Masa penyembuhannya cukup lama sehingga dikhawatirkan mengganggu jadwal beribadah jemaah haji.

“Jika parah, mungkin mereka akan mendapatkan rawat inap seminggu. Apalagi jemaah yang memiliki risiko lain yakni diabetes, prosesnya sembuh bisa dua minggu,” kata Imran.

“Pesan kami perhatikan betul potensi kaki melepuh ini. Jika bisa diminimalisir sedikit mungkin, itu harus dilakukan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Imran menyarankan agar jemaah Indonesia yang hendak memasuki Masjid Nabawi membawa sandalnya menggunakan kantung plastik. Jika kehilangan sandal, jemaah disarankan untuk menghubungi petugas atau rekan berhaji.

“Tujuannya untuk membantu mengambilkan sandal sebagai pengganti sandal yang hilang. Jangan memaksa diri pulang tanpa sandal,” tuturnya.

Ia menyebut akan ada petugas kesehatan yang berjaga di sektor satu Masjid Nabawi serta petugas yang senantiasa bergerak membagikan sandal, masker, dan obat-obatan pertolongan pertama bagi yang membutuhkan sebelum waktu Dzuhur hingga waktu selepas Ashar.

"Jangan pernah menggunakan odol saat kaki melepuh, karena justru bisa memperparah karena tidak bisa terjadi penguapan dan menyebabkan panas ke dalam. Oleh karenanya, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah mengguyur (kaki) dengan air dingin selama 30 menit dengan cara dipapah terlebih dahulu," pungkas Imran.

Baca Juga: 7.510 Calon Jemaah Haji Indonesia 2023 Mulai Berangkat Besok 24 Mei, Diangkut Dua Maskapai


 

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x