Kompas TV internasional kompas dunia

Gunung di Meksiko Muntahkan Abu dan Gas, Sekolah Ditutup dan Penerbangan Dibatalkan

Kompas.tv - 23 Mei 2023, 09:01 WIB
gunung-di-meksiko-muntahkan-abu-dan-gas-sekolah-ditutup-dan-penerbangan-dibatalkan
Gunung berapi Popocatepetl di Meksiko memuntahkan abu dan gas pada Senin (22/5/2023). Sekolah ditutup dan penerbangan dibatalkan karena peristiwa ini. (Sumber: The Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

SANTIAGO XALITZINTLA, KOMPAS.TV — Gunung berapi Popocatepetl di Meksiko, terdengar bergemuruh pelan dan memuntahkan abu serta gas pada Senin (22/5/2023). Selama seminggu terakhir, gunung yang juga dikenal dengan sebutan "El Popo" ini semakin eksplosif dan membuat pemerintah Meksiko menaikkan tingkat peringatan serta menutup sekolah di tiga negara bagian. 

Pada hari Senin, pemerintah setempat mengadakan latihan untuk kemungkinan evakuasi.

“Anda lebih sering mendengarnya di malam hari,” kata Violeta Fuentes, 39, yang tinggal bersama suami dan dua anaknya, berusia 9 dan 12 tahun, di pinggiran Santiago Xalitzintla. 

Fuentes mengatakan keluarganya khawatir aktivitas gunung ini akan berdampak pada mereka. Saat ini tanaman jagung yang ditanam ayah mertuanya terlihat sudah dilapisi abu vulkanik.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Arca Ganesha di Gunung Bromo Terpecahkan, Ini Penjelasan Polres Probolinggo

“Ini mengkhawatirkan, terutama karena kami memiliki anak-anak, karena Anda tidak tahu apakah akan ada ledakan besar atau kecil,” kata Claudia de la Cruz, 27 tahun, yang memiliki dua anak berusia 3 dan 5 tahun.

Suaminya mendaki sisi gunung berapi setiap hari untuk mengumpulkan kayu bakar untuk membuat arang. “Dia mengatakan bahwa di sana terdengar seperti ada puncak yang runtuh dan berguncang, tapi dia tetap memberanikan diri untuk kami,” katanya.

Namun demikian, seisi kota masih menjalankan aktivitas seperti biasa. Penduduk sekitar sudah terbiasa dengan peringatan dan persiapan bencana. 

Job Amalco, seorang sopir, mengatakan hal itu wajar. “Itu tidak membuat kami takut. Kami adalah penonton dari apa yang diberikan alam kepada kami,” katanya seperti dikutip dari Associated Press.

Tidak ada tanda-tanda kepanikan pada hari Senin, tetapi orang-orang khawatir tentang kemungkinan harus mengungsi, meninggalkan rumah dan hewan tanpa pengawasan. Pihak berwenang telah memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari radius 12 kilometer dari sekitar puncak gunung.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x