Kompas TV internasional kompas dunia

Arab Saudi Murka, Mengutuk Keras Serangan terhadap Kedutaan Besar Qatar di Sudan

Kompas.tv - 21 Mei 2023, 06:50 WIB
arab-saudi-murka-mengutuk-keras-serangan-terhadap-kedutaan-besar-qatar-di-sudan
Asap membubung di langit Khartoum, Sudan. Arab Saudi mengutuk dan mengecam penyerbuan dan perusakan Kedutaan Qatar di ibu kota Sudan, Khartoum, demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Saudi Press Agency SPA. (Sumber: Maheen S via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi mengutuk dan mengecam penyerbuan dan perusakan Kedutaan Qatar di ibu kota Sudan, Khartoum.

"Kementerian Luar Negeri mengungkapkan penolakan total Kerajaan (Arab Saudi) terhadap segala bentuk kekerasan dan sabotase terhadap misi diplomatik dan perwakilan," demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Saudi Press Agency (SPA), Minggu (21/5/2023).

Kementerian tersebut meminta semua pihak di Sudan untuk mematuhi gencatan senjata sesuai dengan hasil pembicaraan Jeddah yang terbaru, serta terlibat dalam upaya politik yang bertujuan mencapai solusi yang adil dan komprehensif terhadap krisis di Sudan.

Hari Sabtu, Kedutaan Qatar menjadi kantor diplomatik terbaru yang diserang, menyusul serangan terhadap Kedutaan Yordania, Arab Saudi, dan Turki dalam beberapa minggu terakhir, seperti laporan Arab News, Sabtu (20/5/2023).

Serangan pada Sabtu tersebut terjadi sehari setelah para pemimpin Arab bertemu dalam sebuah pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, dan mendesak para jenderal Sudan yang sedang berseteru untuk menghentikan pertempuran.

Dewan Kerjasama Gulf Cooperation Council (GCC) juga dengan tegas mengutuk serangan terhadap Kedutaan Qatar, serta segala bentuk kekerasan dan pengrusakan, terutama yang menargetkan markas misi diplomatik dan bangunan mereka belakangan ini.

Sekretaris Jenderal GCC Jassem Albudaiwi menegaskan kembali seruan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk segera menghentikan operasi militer, menahan diri semaksimal mungkin, menghindari eskalasi, menghormati perjanjian internasional dan norma-norma diplomatik yang menjamin kesucian dan keamanan markas misi diplomatik beserta karyawannya, serta melindungi warga sipil dari efek konflik.

Baca Juga: Kepala Militer Sudan Bekukan Rekening Bank Kelompok Rival dalam Pertempuran Mengendalikan Negara

Asap hasil serangan udara diatas Khartoum, Sudan, Sabtu (20/5/2023). Serangan udara dan pertukaran artileri mengguncang ibu kota Sudan hari Sabtu (20/5/2023), sementara para pria bersenjata menyerang Kedutaan Qatar ketika para jenderal yang terlibat dalam pertempuran terus berjuang untuk merebut kekuasaan. (Sumber: France24)

Ia juga mengajak semua pihak untuk terlibat secara serius dalam pembicaraan Jeddah, guna mencapai solusi politik komprehensif yang mewujudkan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran bagi Sudan dan rakyatnya.

Parlemen Arab juga mengeluarkan pernyataan mengutuk insiden tersebut dan menekankan perlunya tidak merusak misi diplomatik serta memberikan keamanan penuh kepada mereka. Mereka memanggil semua pihak di Sudan untuk segera dan secara permanen melaksanakan gencatan senjata serta kembali ke dialog politik.

Pada Sabtu, kedutaan Qatar menjadi misi diplomatik terbaru yang diserang, yang kemudian mendapat kecaman dari Doha.

"Negara Qatar mengutuk dengan tegas penyerbuan dan pengrusakan gedung kedutaannya oleh pasukan bersenjata yang tidak sah di Khartoum," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.

"Staf kedutaan sebelumnya telah dievakuasi dan... tidak ada diplomat atau staf kedutaan yang mengalami kerusakan," ujar kementerian tersebut.

Qatar tidak secara khusus menyebut pasukan RSF Daglo sebagai pihak yang bertanggung jawab, namun pernyataan dari pihak yang pro-Burhan menyalahkan kelompok paramiliter tersebut.

Kedutaan Yordania, Arab Saudi, dan Turki juga telah menjadi target serangan dalam beberapa minggu terakhir.

 



Sumber : Arab News / Saudi Press Agency SPA


BERITA LAINNYA



Close Ads x