Kompas TV nasional rumah pemilu

Pengamat Nilai Kurang Tepat Jika Jokowi hanya Merangkul Partai Koalisi untuk Bicara soal Indonesia

Kompas.tv - 4 Mei 2023, 05:45 WIB
pengamat-nilai-kurang-tepat-jika-jokowi-hanya-merangkul-partai-koalisi-untuk-bicara-soal-indonesia
Pengamat Komunikasi Politik Effendi Gazali di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (3/5/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo diminta tidak tebang pilih jika menginginkan pembangunan ke depan bisa dijalankan secara bergotong-royong. 

Pengamat Komunikasi Politik Effendi Gazali menilai sejauh ini capaian yang diinginkan Presiden Jokowi adalah pembangunan yang berkesinambunang. 

Sejatinya pembangunan yang berkesinambungan bukan hanya dititipkan kepada partai politik pendukung pemerintah saja. 

Partai lain yang di luar pemerintah tentu perlu dirangkul agar mimpi Indonesia menjadi negara maju bisa diwujukan bersama. 

Baca Juga: Jokowi Undang Enam Ketum Partai Koalisi Pemerintah ke Istana Merdeka

"Habis Lebaran itu halalbihalalnya dengan seluruh partai politik dulu, karena Indonesia ke depan yang mau jadi empat besar ekonomi dunia itu juga harus mengajak semuanya, termasuk partai-partai di luar pemerintah," ujar Effendi di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (3/5/2023).

Effendi menambahkan kurang tepat jika presiden hanya merangkul partai koalisi pemerintah untuk rukun dan kompak.

Menurutnya pesan tersebut perlu juga disampaikan kepada partai di luar pemerintah agar perjalanan pesta demokrasi tidak selalu berulang dengan kompetisi yang sengit.

Begitu juga dengan pesan Presiden Jokowi untuk pembangunan Indonesia ke depan. Tidak hanya diberikan kepada partai politik pendukung pemerintah saja, tapi juga partai lain di luar pemerintah. 

Baca Juga: Tak Banyak Bahas Pilpres 2024, Prabowo Sebut Presiden Jokowi Titip Pesan soal Pembangunan Negara

"Seakan-akan Indonesia ke depan itu tidak mengajak koalisi perubahan untuk persatuan. Kan Indonesia ke depan itu harus mengajak semua. Di Pilpres 2024, tetap saja presiden yang terpilih adalah Presiden untuk seluruh bangsa Indonesia," ujar Effendi. 


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x