Kompas TV internasional kompas dunia

111 WNI Masih di Port Sudan, Rencananya Evakuasi Hari Ini Menggunakan Pesawat TNI AU

Kompas.tv - 28 April 2023, 07:59 WIB
111-wni-masih-di-port-sudan-rencananya-evakuasi-hari-ini-menggunakan-pesawat-tni-au
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023) menyebut sebanyak 385 warga negara Indonesia (WNI) telah tiba di Indonesia pada hari ini, Jumat (28/4/2023) sekitar pukul 05.46 WIB. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 111 warga negara Indonesia (WNI) masih berada di Kota Port Sudan, Sudan, menyusul konflik mematikan di negara itu, dan rencananya mereka akan diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi, pada hari ini, Jumat (28/4/2023).

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, mengatakan 111 WNI tersebut akan diterbangkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara.

“Saat ini tinggal 111 orang WNI yang masih berada di Kota Port Sudan. Hari ini mereka akan diterbangkan ke Jeddah menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat.

Retno menjelaskan, proses evakuasi WNI dari Sudan menggunakan pola secara estafet, dimulai dengan jalan darat dari Ibu Kota Sudan Khartoum menuju Port Sudan.

Setibanya di Port Sudan, mereka akan dievakuasi menggunakan jalur laut maupun jalur udara menuju Jeddah, Arab Saudi.

“Evakuasi kita kali ini menggunakan pola evakuasi secara estafet, dimulai evakuasi jalan darat dari Khourtum ke Port Sudan,” tuturnya.

Baca Juga: 385 WNI asal Sudan Tiba di Jakarta Pagi Tadi, Evakuasi Lanjutan akan Dilakukan 29 dan 30 April

“Kemudian dari Port Sudan ke Jedddah, baik via laut maupun via udara, dan selanjutnya dipulangkan secara bertahap ke Indoneisa.”

Menurutnya, pemerintah menggunakan pola evakuasi tersebut karena situasi lapangan di Sudan yang sangat dinamis.

“Pola evakuasi ini kita jalankan untuk merespons situasi lapangan yang sangat dinamis dan dengan tujuan untuk dengan segera mengeluarkan warga negara Indonesia dari wilayah konflik yang berbahaya.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x