Kompas TV nasional rumah pemilu

Ketua DPP NasDem: Jangan Tawarkan Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Tidak Etis

Kompas.tv - 24 April 2023, 13:43 WIB
ketua-dpp-nasdem-jangan-tawarkan-prabowo-jadi-cawapres-ganjar-tidak-etis
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya di sela-sela Rakernas Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (17/6/2022). Ia menilai mendorong Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo adalah hal yang tidak etis. (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai dorongan agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan hal yang tidak etis. Pasalnya, kata dia, Gerindra menginginkan Prabowo menjadi capres.

Penunjukan Ganjar sebagai bakal capres PDI Perjuangan (PDIP), menurut Willy, bukanlah hal yang mengejutkan.

Karena hasil berbagai survei menunjukkan Ganjar, bersama Prabowo dan Anies Baswedan, merupakan bakal capres dengan elektabilitas tertinggi.

"Ganjar itu orang PDIP dan sejauh ini ke mana lagi akan berlabuh. Itu rasionalitas politik saja," kata Willy dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (24/4/2023). 

"Soal siapa yang akan menang itu aspirasi publik. Dan partai harus memfasilitasi keinginan publik," tambahnya. 

Sehingga, lanjut Willy, mendorong-dorong Prabowo untuk menjadi cawapres Ganjar adalah hal yang tidak etis. 

Baca Juga: LSI: Ada Upaya Jokowi Duetkan Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024

"Harus dihargai sikap dan pilihan partai. Jangan tawarkan Prabowo jadi cawapresnya Ganjar. Itu tidak etis. Prabowo sama partainya sudah diusung jadi capres. Dan dua kali pemilu menjadi lawannya Pak Jokowi," tutur Willy. 

Dia pun menyoroti pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Ganjar sebagai kader dan petugas partai, yang penugasannya naik menjadi bakal capres.  Hal itu persis seperti yang dikatakan Megawati kepada Presiden Jokowi.

Menurut Willy, saat mencalonkan kadernya sebagai bakal capres, partai seharusnya merelakan kadernya tersebut untuk menjadi presiden bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Bukan hanya, lanjutnya, presiden partai tertentu atau presiden golongan tertentu. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x