Kompas TV nasional hukum

Panglima TNI Perintahkan Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Tetap Dilanjutkan: Tegas, Tak Usah Ragu

Kompas.tv - 17 April 2023, 12:45 WIB
panglima-tni-perintahkan-operasi-penyelamatan-pilot-susi-air-tetap-dilanjutkan-tegas-tak-usah-ragu
Kondisi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tentara Nasional Indonesia atau TNI menegaskan bakal tetap melanjutkan operasi penyelamatan pilot Susi Air bernama Philips Merthens meskipun seorang anggotanya dilaporkan gugur karena diserang Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.

Diketahui, salah satu prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna bernama Pratu Miftahul Arifin dilaporkan gugur saat baku tembak dengan KKB Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Sabtu (15/4/2023) sore.

Baca Juga: Kronologi Pratu Arifin Gugur saat Cari Pilot Susi Air, Korban Jatuh ke Jurang Akibat Diserang KKB

Namun demikian, peristiwa tersebut tidak menyurutkan langkah TNI untuk terus melakukan operasi penyelamatan terhadap pilot Susi Air.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, mengatakan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memerintahkan untuk tetap melanjutkan operasi penyelamatan. 

“Operasi tetap dilanjutkan. Perintah Panglima TNI jelas. Tegas, tidak usah ragu-ragu,” kata Laksda Julius dalam keterangan resminya yang dikutip dari Kompas.id.

Julius menjelaskan, pihak TNI akan meningkatkan operasi penyelamatan pilot Susi Air tersebut. Saat ini, menurutnya, area lokasi penyanderaan korban juga sudah makin mengerucut, sehingga operasi diharapkan makin tajam dan optimal. 

Julius menambahkan, operasi penyelamatan itu tetap dilakukan dengan mengedepankan sifat humanis demi meminimalkan jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: Prajurit Satgas Tengkorak TNI Gugur Kontak Senjata dengan KKB, Korban Tertembak di Perut dan Tangan

Namun demikian, kata dia, terkait strategi operasi serta jumlah personel yang dikerahkan bersifat rahasia, sehingga tidak bisa disampaikan ke publik. 

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun, disebut Julius, akan mengevaluasi peristiwa kontak tembak dalam operasi penyelamatan tersebut.




Sumber : Kompas TV/Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x