Kompas TV nasional rumah pemilu

Pengaruh Endorsement Jokowi Cukup Kuat, Pengamat: Punya 3 Kekuatan Sekaligus

Kompas.tv - 13 April 2023, 06:50 WIB
pengaruh-endorsement-jokowi-cukup-kuat-pengamat-punya-3-kekuatan-sekaligus
Djayadi Hanan dalam Satu Meja The Forum, Rabu (12/4/2023) menyebut endorsement dari Jokowi pada bakal calon presiden menjadi cukup kuat atau berpengaruh karena Jokowi memiliki tiga kekuatan sekaligus. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV Endorsement dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada bakal calon presiden menjadi cukup kuat atau berpengaruh karena Jokowi memiliki tiga kekuatan sekaligus.

Penjelasan itu disampaikan oleh Direktur Eksekutis Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (12/4/2023).

Endorsement Pak Jokowi itu jadi cukup kuat atau cukup berpengaruh, karena dia punya tiga kekuatan sekaligus saat ini.”

“Satu, posisinya sebagai presiden yang sedang menjabat. Kedua, dia punya approval rating yang tinggi, dan yang ketiga, dia punya relawan, para pendukung  yang masih terkonsolidasi dengan baik.”

Dengan ketiga kekuatan yang dimiliki Jokowi tersebut, kata Djayadi, mau tidak mau partai politik (parpol) akan mendengarkan ucapan Jokowi.

Ia menjelaskan, endorsement Jokowi cukup terlihat dari hasil survei LSI tentang elektabilitas cakal calon presiden.

Baca Juga: Jokowi Mesra dengan Ganjar dan Prabowo, Pengamat: Potensi 'All Jokowi's Men' di Pilpres 2024

Salah satunya adalah penurunan tingkat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam beberapa bulan terakhir.

“Sebetulnya penurunan suara Pak Ganjar itu kalau di survei LSI sudah terdeteksi sejak Januari. Rupanya dari Februari ke April, penurunannya cukup banyak, menjadi delapan persen, artinya ada tren memang.”

“Bagaimana kita menjelaskan tren penurunan itu? Salah satu yang kelihatan adalah sejak 4 sampai 5 bulan terakhir, Pak Jokowi selain meng-endorse Pak Ganjar yang memang masyarakat sudah tahu, juga tampak jelas meng-endorse Pak Prabowo,” urainya.

Dengan endorsement tersebut, menurut Djayadi, Jokowi ingin mengirimkan sinyal bahwa ‘Jika tidak bisa memilih Ganjar, maka pilihan selanjutnya adalah Prabowo’.

“Kedua, bisa juga Pak Jokowi memberikan sinyal bahwa mungkin saja dua-duanya bergabung. Jadi itu beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi.”

“Dari endorsement itu bisa terlihat apakah itu berpengaruh pada kenaikan atau penurunan suara Pak Prabowo atau Pak Ganjar,” lanjutnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Obrolan Jokowi dan Ganjar Saat Semobil, Diungkap Gibran Rakabuming

Ia menegaskan, penyebab peningkatan elektabilitas Prabowo adalah adanya endorsement tersebut, begitu pula dengan penurunan elektabilitas Ganjar.

“Naiknya Pak Prabowo antara lain karena ada endorsement Pak Jokowi, turunnya Pak Ganjar karena endorsement Pak Jokowi itu tidak hanya ke Ganjar lagi, tapi juga ada calon lain, lalu ada persoalan piala dunia kemarin.”


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x