Kompas TV nasional kriminal

Dear Anak Jaksel, Waspadalah! Polisi Sebut 6 Wilayah di Jakarta Selatan Ini Rawan Kejahatan

Kompas.tv - 22 Maret 2023, 06:36 WIB
dear-anak-jaksel-waspadalah-polisi-sebut-6-wilayah-di-jakarta-selatan-ini-rawan-kejahatan
Ilustrasi aksi kejahatan. Polres Jakarta Selatan menyebut 6 wilayah di Jaksel masuk zona rawan kejahatan. (Sumber: wartakotalive.com)
Penulis : Redaksi Kompas TV | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi menyebut setidaknya enam wilayah di Jakarta Selatan (Jaksel) harus diwaspadai lantaran masuk daerah rawan kejahatan. Ada di mana saja ya?

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengungkapkan, penetapan lokasi tersebut lantaran dari banyaknya aksi kriminalitas terjadi di enam wilayah tersebut selama berlangsungnya operasi penyakit masyarakat bertajuk Pekat Jaya pada 2 sampai 16 Maret 2023.

"Tempat kejadian perkara (TKP) kejahatan paling banyak terjadi di enam wilayah. Mulai dari Srengseng Sawah, Pesanggrahan, Cilandak, Kebayoran Baru, Pasar Minggu, dan Setiabudi adalah wilayah dengan kasus terbanyak," kata Wakasat Reskrim di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (21/3), dikutip dari Kompas.com

Baca Juga: Seorang Wanita Menangis Jadi Korban Begal Payudara

Menurut Kompol Henrikus, dengan masuknya enam wilayah di Jaksel tersebut dalam rawan kejahatan maka pihaknya akan mengintensifkan patroli rutin di daerah-daerah tersebut.

Patroli rutin dilakukan sebagai salah satu upaya cipta kondisi selama bulan Ramadan. Nantinya patroli rutin akan dilakukan secara rayonisasi antara polsek dan polres di Jakarta Selatan. 

"Selama pelaksanaan Ramadan nanti kami Satreskrim dan jajaran polsek akan meningkatkan kegiatan patroli. Kegiatan ini bertujuan untuk meredam tindak kejahatan, terutama kejahatan jalanan," ungkapnya.  

Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan menangkap 29 tersangka yang terbagi atas 22 kasus kejahatan selama operasi Pekat Jaya. Dari 29 tersangka, empat di antaranya merupakan residivis dan satu tersangka kedapatan positif narkoba usai dilakukan tes urine.

Baca Juga: Polda Jateng Bekuk Komplotan Begal Bersenjata Api yang Sasar Taksi Online

Dari 22 kasus kejahatan itu, yang paling banyak terjadi adalah kasus pencurian dengan pemberatan (curat). Kemudian diikuti dengan kasus tawuran, curanmor, dan pencurian barang elektronik. 

Wakasat Reskrim mengungkap faktor ekonomi menjadi penyebab utama terjadinya tindak kejahatan. Selain itu, ada segelintir tersangka yang memiliki motif ketergantungan narkotika. Alhasil para tersangka terpaksa melakukan tindak kejahatan untuk mendapat uang cepat. 

"Dengan sederet kasus kejahatan yang terjadi, kami mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati menjelang bulan Ramadan," tandas Kompol Henrikus.


 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x