SOLO, KOMPAS.TV - Di sela kunjungannya ke Kantor Pajak Pratama Solo, Jawa Tengah, pada hari Kamis (09/3/2023) sore, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan, belum membaca lengkap mengenai adanya dugaan transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan yang disebutkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD.
Namun, dirinya mengaku ada beberapa penelusuran termasuk ke sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan. Sri Mulyani akan meminta Mahfud MD dan juga Ketua PPATK untuk membantu Kementerian Keuangan dalam melacak transaksi mencurigakan itu.
“Dari 196 surat yang dikirim PPATK kepada kita, sebagian sudah kita follow up oleh Inspektorat Jenderal. Itu semua ada statusnya. Masih ada 70 yang kita perlu untuk memberikan keterangan tambahan. Jadi, karena baru nerima suratnya tadi pagi, sampai sekarang saya belum lihat angkanya,” kata Sri Mulyani.
Seperti diketahui, Mahfud MD saat berada di Kampus UGM Yogyakarta pada hari Rabu (8/3/2023) siang, menyebut adanya transaksi sebesar Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan. Serta transaksi tersebut mencurigakan, bahkan kemungkinan juga ilegal.
“Anggotanya Bu Menkeu, Sekretarisnya Ketua PPATK. Saya sudah dapat laporan. Dan yang terbaru pagi tadi malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 3 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan, yang sebagian besar berada di Direktorat Jenderal Pajak Bea dan Cukai,” ucap Mahfud.
Terkait hal tersebut, Mahfud menambahkan, bahwasanya hal ini membutuhkan penyelidikan dan pembuktian, apakah temuan ini benar dan ada pelanggaran hukumnya atau tidak.
#srimulyani #mahfudmd #kemenkeu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.