Kompas TV internasional kompas dunia

Mahasiswa RI di Turki Kabarkan Situasi Pasca Gempa, Cuaca Bersalju Ekstrem Hambat Evakuasi

Kompas.tv - 8 Februari 2023, 16:21 WIB
mahasiswa-ri-di-turki-kabarkan-situasi-pasca-gempa-cuaca-bersalju-ekstrem-hambat-evakuasi
Apartemen yang runtuh akibat gempa di Adana, Turki Selatan. Cerita mahasiswa Indonesia yang selamat dari gempa Turki. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Purwanto

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Warga Negara Indonesia (WNI) asal Provinsi Sulawesi Selatan, Ismawan Amir, menceritakan detik-detik saat gempa berkekuatan lebih dari magnitudo 7 mengguncang Turki hingga kondisi terkini pasca gempa.

Mengutip dari Antara, Mahasiswa Istanbul Ticaret University yang selamat dari bencana gempa Turki ini menuturkan saat itu orang-orang berlarian ke jalanan sambil berteriak minta tolong.

Sementara itu, korban yang berjatuhan akibat musibah tersebut, paling banyak tertimbun di bawah reruntuhan.

Ismawan menceritakan saat ini, Turki menghadapi musim dingin ekstrem, di mana salju, angin, dan hujan membuat udara semakin dingin.

Dia mengatakan cuaca tersebut membuat para penyelamat, sulit mengevakuasi korban.

Meski demikian, para penyelamat tetap berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang kedinginan di dalam reruntuhan.

Sementara terkait, para pelajar Indonesia di Kota Kahramanmaras, Turki, Ismawan menyebut, dari foto-foto yang didapat, mereka saat ini mengungsi di aula kampus. 

"Saya mencoba menghubungi teman-teman PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Kahramanmaras lewat bantuan Ketua PPI Istanbul tetapi belum ada jawaban. Di group WhatApp foto-foto mereka menunjukkan sedang berkumpul di dalam aula kampus," jelasnya.

Ismawan Amir Mahasiswa Istanbul Ticaret University. (Sumber: ANTARA/HO/Dokumentasi Pribadi.)

Baca Juga: Satu WNI Jadi Korban Tewas Gempa Turki, Ditemukan di Reruntuhan

Dia pun menyebut, para penyintas, termasuk para mahasiswa Indonesia tersebut belum berani kembali dan tinggal di dalam rumah atau apartemen karena trauma.

"Mereka sudah tak berani kembali ke apartemen karena trauma. Semalam mereka menyalakan api unggun agar tetap hangat karena cuaca sangat dingin, dan salju yang lagi turun," ungkapnya. 

Ismawan menyebut, rencananya mereka akan dievakuasi oleh KBRI. Kabar terbarunya, tak ada korban jiwa dari mahasiswa Indonesia di Kahramanmaras. Hanya satu orang yang luka karena terkena reruntuhan.

Hari Berkabung Nasional di Turki

Presiden Turki, RT Erdogan mengumumkan hari berkabung nasional akibat gempa bumi. Ia meminta masyarakat dan kantor perwakilan negara asing mengibarkan bendera setengah tiang hingga Minggu, 12 Februari 2023.

Pemerintah bergerak cepat melalui badan darurat Turki, AFAD. Sejak kemarin, 13.000 tim penyelamat dikirim ke lokasi terdampak gempa.

AFAD juga merilis telah mengirim 2600 personil penyelamat yang datang dari 65 negara membantu penyelamatan korban gempa.

Negara-negara Uni Eropa dan Rusia juga mengirim bantuan untuk penyelamatan korban gempa. Tak hanya itu, bantuan juga datang dari Asia seperti Jepang, Malaysia, Uzbekistan, dan Taiwan.

Baca Juga: Update WNI Korban Gempa Turki: 3 dari 5 Orang yang Hilang Kontak Ditemukan Selamat



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x