Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Elon Musk Tawarkan Paket Berlangganan Bebas Iklan di Twitter, tapi Harganya Lebih Mahal

Kompas.tv - 23 Januari 2023, 05:54 WIB
elon-musk-tawarkan-paket-berlangganan-bebas-iklan-di-twitter-tapi-harganya-lebih-mahal
Tampak logo Twitter di kantor pusat perusahaannya di San Francisco, California, AS, Kamis (27/10/2022). Twitter akan menyediakan paket berlangganan bebas iklan namun dengan harga yang lebih mahal. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Twitter akan menyediakan paket berlangganan bebas iklan namun dengan harga yang lebih mahal. Hal itu disampaikan CEO Twitter Elon Musk melalui cuitannya di Twitter pada Minggu (22/1/2023). Dalam tweet itu, Musk mengatakan iklan di Twitter saat ini "terlalu sering dan terlalu besar".

Musk menyebut manajemen Twitter akan mengambil langkah terkait untuk mengatasi hal tersebut, dalam beberapa pekan mendatang.

Mengutip dari Antara, hampir 90 persen pendapatan Twitter berasal dari penjualan iklan digital. Namun pada November 2022, pendapatan iklan di Twitter sempat menurun.

Baca Juga: Susul Microsoft, Google PHK 12.000 Karyawan, Menambah Maraknya PHK di Sektor Teknologi Dunia

Elon Musk menyalahkan kelompok aktivis karena telah menekan para pengiklan. Musk juga berupaya untuk meraup pendapatan lebih besar seiring turunnya pendapatan iklan Twitter.


 

Salah satunya dengan menambahkan opsi berlangganan yang baru pada layanan premium Twitter Blue, dengan pilihan berlangganan tahunan.

Sebelumnya pengguna twitter hanya diberikan opsi berlangganan per bulan, baik itu melalui aplikasi di ponsel pintarnya atau pun melalui website. Adanya opsi berlangganan tahunan memberikan harga yang lebih hemat meski tidak terlalu signifikan.

Baca Juga: Arab Saudi Hukum Mati Profesor Hukum karena Beropini dan Bagikan Berita via Twitter dan WhatsApp

Sebagai contoh, untuk Twitter Blue di Amerika Serikat, jika mengambil opsi berlangganan bulanan maka pengguna harus membayar sebesar 8 dolar AS (Rp120.000) untuk pengguna Android dan Web atau 11 dolar AS (Rp166.000) untuk pengguna iOS.

Sedangkan untuk berlangganan tahunan, pengguna membayar sebesar 84 dolar AS (Rp1,2 juta) yang jika dihitung per bulan pengguna membayar lebih murah yakni 7 dolar AS (Rp105.000).

Meski tidak signifikan, banyak pihak menilai kebijakan ini lebih baik dalam hal penghematan, terutama bagi orang yang sudah merasa cocok dengan layanan Twitter Blue.

Baca Juga: Elon Musk Sayangkan Kesiapan AS Dukung Serangan Ukraina ke Krimea, Sebut akan Bahayakan Dunia

Selain mendapatkan tanda khusus terverifikasi dari Twitter, pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa peringkat prioritas dalam balasan percakapan, batas durasi unggahan video lebih panjang yakni 60 menit, hingga kemampuan untuk mengedit cuitan.

Saat ini, layanan Twitter Blue masih terbatas dan hanya tersedia di negara tertentu yakni AS, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Jepang.

Twitter berencana meluncurkan layanan ini lebih luas ke negara-negara lain dalam beberapa bulan mendatang.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x