Kompas TV internasional kompas dunia

Gereja di RD Kongo Dibom dan Tewaskan 10 Orang, Pemerintah Salahkan Kelompok Pemberontak

Kompas.tv - 16 Januari 2023, 12:08 WIB
gereja-di-rd-kongo-dibom-dan-tewaskan-10-orang-pemerintah-salahkan-kelompok-pemberontak
Militer Republik Demokratik Kongo. Militer RD Kongo mengungkapkan kelompok pemberontak ADF bertanggung jawab atas pengeboman gereja di Kasindi yang menewaskan 10 orang, Minggu (15/1/2023). (Sumber: AP Photo/Al-hadji Kudra Maliro)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KINSHASHA, KOMPAS.TV - Gereja dibom saat tengah melakukan ibadah di Republik Demokratik Kongo, Minggu (15/1/2023).

Pejabat setempat mengungkapkan 10 orang tewas saat serangan bom terjadi di gereja di Kasindi, sebelah timur RD Kongo.

Selain itu sebanyak 39 orang lainnya dilaporkan terluka.

Pemerintah RD Kongo menyalahkan kelompok pemberontak yang terafiliasi dengan ISIS sebagai pelakunya.

Baca Juga: Mantan Anggota Perlemen Perempuan Afghanistan Ditembak Mati, Tetap Tinggal saat Taliban Kembali

Militer RD Kongo menggambarkan pengeboman tersebut sebagai aksi terosis yang dilakukan oleh Pasukan Aliansi Demokratis (ADF).

“Jelas bahwa ini adalah aksi teroris yang dilakukan teroris ADF, yang tengah menderita kerugian pada beberapa pertempuran dengan pasukan bersenjata Republik Demokratik Kongo,” ujar Juru Bicara Militer RD Kongo Antony Mualushayi.

Mualushayi menambahkan bahwa alat peledak yang dipercanggih digunakan dalam pengeboman tersebut.

ADF merupakan salah satu kelompok pemberontak yang masih aktif di Kongo timur.

Dikutip dari BBC, Pemerintah Kongo mengecam keras serangan bom, dan mengungkapkan secara jelas dilakukan oleh teroris ADF.

Mereka juga menyatakan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan menjadi korban dari tindakan teroris ini.

Misi PBB di DR Kongo juga mengecam aksi pengeboman tersebut, dan menyebutnya sebagai serangan pengecut dan tercela.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat di Nepal Tewaskan 68 Orang, PM Nepal Umumkan Berkabung Nasional

Kasindi sendiri berjarak 8km dari Beni, tempat di mana ADF biasa beraksi.

Pada Desember lalu, perwakilan PBB di negara itu mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa keamanan di negara tersebut sebagai salah satu tantangan yang siginifikan.

ADF, yang merupakan kelompok militan Islam, dibentuk pada 1990-an dan awalnya berkaitan dengan keluhan domestik di Uganda.

Namun sejak muncul kembali di RD Kongo, dengan serangkaian serangan terhadap warga sipil dan dimensi jihadis yang lebih global, ADF semakin mengeklaim serangan atas nama ISIS.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x