Kompas TV nasional hukum

Kisah Hafitd dan Assyifa, Sejoli Belia Penyiksa Ade Sara hingga Meregang Nyawa

Kompas.tv - 10 Januari 2023, 06:10 WIB
kisah-hafitd-dan-assyifa-sejoli-belia-penyiksa-ade-sara-hingga-meregang-nyawa
Hafitd dan Assyifa mendapatkan roti dari keluarga Ade Sara, Selasa (28/10/2014).(Sumber: KOMPAS.COM/JESSI CARINA)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani, dua sejoli berusia muda. Bahkan, mereka masih duduk di bangku kuliah. Namun kebengisan mereka menyiksa sahabat sendiri, Ade Sara, bisa dibilang tak ada dua.

Peristiwa yang terjadi pada Maret 2014 itu, sejatinya hanyalah soal anak muda yang jatuh cinta, cemburu dan patah hati. Namun, tak berhenti di situ, justru ada korban nyawa yang melayang.   

Kisah ini diawali dari penemuan sesosok mayat di pinggir Tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat, pada 5 Maret 2014 silam. Tak butuh lama bagi polisi untuk mengungkap identitas jenazah, dia adalah Ade Sara.

Di rumah duka, kawan sekolah mendiang, yaitu Hafitd dan Assyifa pun datang melayat bahkan turut berbelasungkawa kepada kedua orang tua almarhumah. Namun pada saat itu juga ibu almarhumah Ade Sara, Elizabeth mendapat pesan dari penyidik yang menangani kasus kematian putri semata wayangnya untuk menahan Hafitd dan Assyifa. 

Baca Juga: Asisten Rumah Tangga Jadi Korban Penyiksaan Majikan

Kaget dan tak percaya. Namun Elizabeth tetap berusaha  tenang dan berbincang dengan Assyifa agar dia tidak kabur dari rumah duka. Dalam benaknya, dia tak habis pikir, bagaimana teman anaknya sendiri tega menghilangkan nyawa Ade Sara.

"Lalu saya jabat tangan dia, saya pegang, saya pegang pundaknya, sempat saya elus, saya berkata sambil gemetar," ujar Elizabeth dalam tayangan Kompas TV bertajuk "Satu Meja eps Ade Sara" pada 14 Maret 2014. 

"Sambil bergetar saya bilang, 'Assyifa kalau memang kamu pelakunya, tante maafkan kamu," kata Elizabeth sambil bergetar. Assyifa tampak kaget, bahkan sempat menimpali, "Apa, tante ngomong apa?" 

Polisi segera bergerak. Dua anak muda itu, Hafitd dan Assyifa pun ditetapkan sebagai tersangka.

Berdasarkan fakta di pengadilan dan keterangan polisi, terungkap bagaimana keduanya menghabisi nyawa Ade Sara. Kepala Resor Bekasi Kota saat itu, Kombes Priyo Widiyanto, mengatakan penganiayaan terjadi pada rentang waktu Senin pukul 19.00 WIB sampai dengan Selasa 4 Maret 2014 pukul 23.00 WIB. 

"Selama 26 jam mereka melakukan penganiayaan," ujar Priyo dikutip dari Kompas.com. Mulanya, Assyifa berhasil membujuk Sara untuk bertemu, dengan alasan ingin menginformasikan soal Goethe Institute, tempat les bahasa yang korban ikuti.

Kedua perempuan itu pun bertemu pada Senin. Sementara Hafitd menyusul kemudian. Sara lalu diajak masuk ke mobil KIA Visto milik Hafitd. Mobil itu menjadi tempat penyiksaan Ade Sara. 

Di mobil Hafitd menyetrum Ade Sara sebanyak tiga kali. Assyifa lalu menjambak rambut Ade Sara, yang sudah lemas. Ia kemudian menurunkan tubuh Ade ke bawah. Penganiayaan masih berlanjut.



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x