Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Terbuka Diskusi dengan Barat, tapi Ogah Tarik Pasukan dari Ukraina sebagai Syarat Negosiasi

Kompas.tv - 3 Desember 2022, 06:45 WIB
rusia-terbuka-diskusi-dengan-barat-tapi-ogah-tarik-pasukan-dari-ukraina-sebagai-syarat-negosiasi
Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia hari Jumat, (2/12/2022) menolak tuntutan Barat agar Rusia harus menarik diri sepenuhnya dari Ukraina sebagai bagian dari setiap pembicaraan di masa depan untuk mengakhiri perang. (Sumber: Getty/Insider)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV — Moskow menolak tuntutan Barat agar Rusia harus menarik diri sepenuhnya dari Ukraina, Jumat (2/12/2022). Tuntutan itu merupakan bagian dari setiap pembicaraan di masa depan untuk mengakhiri perang.

Melansir Associated Press, hingga Jumat (2/12), serangan Rusia di Ukraina terus berlanjut, dan Kiev menetapkan kerugian pertempuan negaranya hingga 13 ribu tentara.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan kembali bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tetap terbuka untuk pembicaraan. Tetapi, permintaan Barat bahwa Moskow pertama-tama harus menarik pasukannya dari Ukraina, tidak dapat diterima.

Komentar Peskov muncul saat Putin berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Jumat pagi. Kantor Scholz mengatakan dia menjelaskan kepada Putin "bahwa harus ada solusi diplomatik secepat mungkin, termasuk penarikan pasukan Rusia."

Sebelumnya pada Kamis, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengindikasikan dia bersedia berbicara dengan Putin jika Putin menunjukkan keseriusan ingin mengakhiri invasi dan menarik diri dari Ukraina.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kremlin setelah panggilan telepon dengan Scholz mengatakan Putin kembali menyalahkan Barat karena mendorong Ukraina untuk memperpanjang perang dengan memasok senjata.

Putin juga mengatakan, serangan Rusia yang melumpuhkan baru-baru ini pada infrastruktur dan fasilitas energi Ukraina "terpaksa dan tak terhindarkan" setelah Ukraina diduga mengebom jembatan utama ke Semenanjung Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.

Pasukan Rusia membombardir infrastruktur kritis Ukraina sejak Oktober, menyebabkan jutaan orang tanpa listrik di tengah cuaca musim dingin.

Baca Juga: Rusia Tuding Amerika Serikat dan NATO Terlibat Langsung dalam Konflik Ukraina

Rusia hari Jumat, (2/12/2022) menolak tuntutan Barat agar Rusia harus menarik diri sepenuhnya dari Ukraina sebagai bagian dari setiap pembicaraan di masa depan untuk mengakhiri perang. (Sumber: Straits Times)

Kantor Scholz mengatakan dalam percakapan telepon dengan Putin dia "mengutuk, khususnya, serangan udara Rusia terhadap infrastruktur sipil" di Ukraina dan mengatakan Jerman berkomitmen untuk terus membantu Ukraina mempertahankan diri.

Pasukan Rusia terus melakukan serangan roket terhadap infrastruktur dan serangan udara terhadap posisi pasukan Ukraina di sepanjang garis kontak, kata staf umum Ukraina pada hari Jumat, menambahkan bahwa gerak maju militer Moskow difokuskan pada selusin kota termasuk Bakhmut dan Avdiivka, target utama Rusia di timur yang diperangi.

Seorang penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengutip kepala militer, mengatakan bahwa sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari, 10.000 hingga 13.000 tentara Ukraina tewas dalam aksi. Itu adalah komentar yang jarang tentang korban militer Ukraina dan jauh di bawah perkiraan dari para pemimpin Barat.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x