Kompas TV nasional rumah pemilu

Nempel Terus Anies Baswedan, PKS Ngaku Cawapres Kian Mengerucut: Kami Tidak Maksa

Kompas.tv - 2 Desember 2022, 11:02 WIB
nempel-terus-anies-baswedan-pks-ngaku-cawapres-kian-mengerucut-kami-tidak-maksa
Diskusi Sapa Pagi Kompas TV hari ini, Jumat (2/12/2022), PKS menyebut cawapres Anies Baswedan mulai mengerucut (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Terus menempel Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pemilu 2024, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku kini pilihan untuk cawapres sudah kian mengerucut. 

Hal itu diungkapkan juru bicara PKS, Muhammad Kholid dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (2/12/2022). 

Kholid juga menyebut, bakal calon koalisi mereka, yakni PKS, Demokrat dan Partai Nasdem juga sudah sering ketemu dan membicarakan hingga sampai simulasi pemenangan di pilpres 2024. 

"Kita sudah ada tim kecil, kita juga lakukan komunikasi. PKS, Demokrat dan Nasdem, kami libatkan juga tim pak Anies. Mulai dari desain pemerintahan dan simulasi pemenangan, termasuk capres-cawapres," tutur Kholid.


 

"Kami yakin, nanti soal waktu sajas aja (capres-cawaepres). Kami tidak menutup partai lain gabung, teman-teman di KIB misalnya, gabung dengan rencana koalisi perubahan," ujarnya. 

Ketika ditanya Jurnalis Kompas TV Bayu Sutiyono soal bocoran nama nama cawapres tersebut, Kholid masih enggan menjawab nama spesifik. 

"Kalau di PKS, kita anut prinsip kesetaraan, masing-masing partai punya hak ajukan (nama). Nanti dipertimbangkan juga oleh capres yang memilihnya. Kami tidak maksa," ucapnya. 

Baca Juga: Sambil Tersenyum, Ketua DPP Golkar Jawab Isu 'Partai Biru' Gabung KIB: Demokrat Berpotensi

PKS juga mengaku, pihaknya punya prinsip jelas soal pasangan Anies Baswedan di Pilpres nanti. 

"Kami punya prinsip, capres-cawapres harus punya kesamaaan pikiran, pandangan untuk bangsa ke depan. Indikator bukan sekadar kapasitas untuk sekadar menang, tapi kapasitas untuk menyatukan, kami ambil titik temu," katanya. 

Lantas, ia cerita soal simulasi kemenangan di Pilpres 2024.

"Dalam tahapan simulasi kami rundingkan terbaik bangsa. Nanti soal kapasitas, kita punya bobot masing-masing. Dalam bangun titik temu, kita tak bisa pakai harga mati, tapi harga hidup," ujarnya. 

"Dalam hal ini, baik PKS, Demokrat dan Nasdem sudah dewasa dan terbuka. Kami tidak sama-sama ngotot. Tapi politik kebangsaan di atas politik partai," tuturnya. 

Baca Juga: Usai Ditemui PKS, Pesan Muhammadiyah: Jangan Sampai Masyarakat Tercabik Pemilu Lagi



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x