Kompas TV nasional update

Rusak Berat hingga Runtuh, Menteri PUPR akan Bangun Rumah Tahan Gempa bagi Korban Gempa Cianjur

Kompas.tv - 23 November 2022, 18:52 WIB
rusak-berat-hingga-runtuh-menteri-pupr-akan-bangun-rumah-tahan-gempa-bagi-korban-gempa-cianjur
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berencana membangun rumah baru tahan gempa bagi korban gempa bumi di Cianjur yang rumahnya mengalami kerusakan berat, runtuh, atau terpaksa direlokasi.

"Kalau dibangun baru harus dengan standar tahan gempa dari Kementerian PUPR. Itu perintah presiden," ujar Menteri Basuki di Jakarta, Rabu (23/11/2022), dilansir dari Antara.

Basuki menambahkan, korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan ringan dan sedang akan mendapatkan kompensasi Rp50 juta, yang merupakan stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Jadi SOP-nya begitu, kalau rumahnya cuma retak-retak bisa diperbaiki sendiri itu diberikan stimulan yang merupakan tugasnya BNPB, tapi kalau yang runtuh seperti rumah warga, perkantoran, masjid, kantor Kodim, jembatan, itu merupakan tugasnya Kementerian PUPR untuk memperbaiki," jelas Basuki.

Ia mengaku, sudah memerintahkan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR untuk melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah korban gempa Cianjur. Adapun rumah baru bagi korban gempa Cianjur akan dibangun dengan teknologi tahan gempa Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Baca Juga: Konstruksi Bangunan Disebut Penyebab Banyak Korban Gempa Cianjur, Ini Cara Bangun Rumah Tahan Gempa

Teknologi RISHA adalah perwujudan sebuah rumah dengan desain modular yaitu konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul) dengan ukuran yang efisien agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.

Desain bangunan rumah dengan sistem modular ini dapat diubah-ubah atau dikembangkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari penghuninya. Selain itu pembangunan rumah dengan teknologi RISHA sangat cepat.

"Kami punya RISHA, makanya misal ada yang rumah-rumah tahan gempa seperti ini, kita akan pakai. Saya sudah minta Dirjen Perumahan, beliau sudah stok, sudah membuat dulu modul-modul rumahnya, jadi sekarang tinggal angkut, tergantung pada Pemda karena Pemda harus menyiapkan tanahnya, nanti kita lakukan land clearing dan kita bangun," jelas Basuki.


Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga mengatakan, rumah yang rusak berat akibat gempa di Cianjur dan sekitarnya akan dibangun ulang oleh pemerintah.

"Bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat akan diganti oleh pemerintah, begitu tanggap darurat selesai masuk tahap tehabilitasi dan rekonstruksi, setelah itu baru membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (22/11/2022) dilansir dari situs resmi BNPB.

Suharyanto menyampaikan, pemerintah akan terus melakukan pendataan dan membangun rumah bagi warga terdampak. Selain itu, pemerintah juga akan membangun infrastruktur pendukung lain, di antaranya sekolah dan masjid. 

Baca Juga: Pakar Ungkap 3 Hal Penting Mitigasi Gempa Bumi: Konstruksi Bangunan hingga Pendidikan Masyarakat

Sementara itu, pakar kegempaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja menyebut, konstruksi bangunan yang tidak tahan gempa menjadi salah satu faktor penyebab banyak korban berjatuhan ketika gempa Cianjur terjadi.

Ia menyebut, kebanyakan rumah di Indonesia tidak dipersiapkan untuk konstruksi tahan gempa. Bahkan, banyak juga rumah yang tidak memenuhi standar umum.

"Banyak rumah-rumah yangg dibangun malah tidak memenuhi standar yang umum juga, sehingga lemah sekali strukturnya. Jadi kalau digoyang (gempa) yang tidak keras pun sudah bisa roboh," tegasnya kepada KOMPAS.TV, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga: Pakar Gempa Bumi Tegaskan Tak Ada Alat Prediksi Gempa, Pastikan Isu Viral Gempa Besar Susulan Hoaks

 



Sumber : KompasTV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x