Kompas TV nasional viral

Pakar Gempa Bumi Tegaskan Tak Ada Alat Prediksi Gempa, Pastikan Isu Viral Gempa Besar Susulan Hoaks

Kompas.tv - 23 November 2022, 12:55 WIB
pakar-gempa-bumi-tegaskan-tak-ada-alat-prediksi-gempa-pastikan-isu-viral-gempa-besar-susulan-hoaks
Petugas SAR membantu warga mencari korban yang masih diduga tertimbun reruntuhan rumah akibat gempa di Kampung Sela Eurih, Desa Benjot, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). (Sumber: KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar gempa bumi, Danny Hilman Natawidjaja, menegaskan tidak ada alat yang bisa memprediksi gempa bumi hingga saat ini di seluruh dunia.

"Mitigasi gempa itu bukan berarti memprediksi kapan gempa akan terjadi. Karena prediksi gempa akan terjadi itu tidak mungkin, belum mungkin secara ilmu pengetahuan," tegas Danny kepada KOMPAS.TV, Rabu (23/11/2022).

Profesor Riset bidang Geologi Gempa dan Kebencanaan di Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menerangkan bahwa gempa bumi memiliki sifat yang berbeda-beda. Gempa yang besar, kata dia, tidak selalu didahului oleh gempa-gempa kecil. Selain itu, tidak semua gempa kecil diikuti oleh gempa yang besar.

"Memang gempa yang besar atau cukup besar kadang didahului oleh gempa-gempa kecil. Kami sebut sebagai gempa pembuka, tapi tidak selamanya diikuti oleh gempa kecil," tutur peneliti Sesar Aktif dan Seismic Hazards di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI itu.

"Dan juga tidak semua gempa-gempa kecil yang terjadi itu akan diakhiri atau diikuti oleh gempa yang besar," imbuhnya.

Baca Juga: Pakar Gempa Bumi LIPI Ungkap Penyebab Gempa Cianjur Timbulkan Banyak Korban Jiwa

Peraih gelar doktor dari California Institute of Technology itu pun menegaskan bahwa teknologi prediksi gempa bumi belum ada di seluruh dunia.

"Jadi kalau ada isu apapun di internet yang bilang 'akan ada gempa yang lebih besar' lah, 'gempa akan merembet ke arah lain', jangan percaya, karena itu isu yang menyesatkan," ujar Danny.


Danny menilai, berita palsu itu sengaja dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat panik masyarakat.

Ia menerangkan, mitigasi gempa bumi yang dapat dilakukan ada dua. Pertama, membangun rumah tahan gempa. Kedua, memperbaiki tata ruang agar masyarakat tidak membangun rumah di wilayah rawan bencana.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x