Kompas TV internasional kompas dunia

Unjuk Rasa di Moskow, Minta Putin Lakukan Serangan Nuklir ke Washington

Kompas.tv - 13 November 2022, 10:38 WIB
unjuk-rasa-di-moskow-minta-putin-lakukan-serangan-nuklir-ke-washington
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sumber: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

MOSKOW, KOMPAS.TV - Sebuah unjuk rasa dilaporkan terjadi di Moskow, Rusia, yang meminta Presiden Vladimir Putin lakukan serangan nuklir ke Washington.

Rekaman unjuk rasa tersebut dibagikan oleh jurnalis dan juga pendiri dari Russian Media Monitor, Julia Davis di Twitter, Sabtu (12/11/2022).

Pada video tersebut memperlihatkan adanya seseorang yang memimpin kerumunan orang di jalanan Moskow.

Orang tersebut terlihat berteriak untuk melakukan serangan ke nuklir ke Ibu Kota Amerika Serikat (AS), Washington.

Baca Juga: Warga Ukraina Gembira Tentara Rusia Mundur dari Kherson, Pejabat Ingatkan Perang Belum Usai

“Serang pusat penentu keputusan,” teriak pria yang memimpin kerumunan tersebut dikutip dari Newsweek.

“Serang Washington! Sebuah tugas untuk rudal Samat. Ke Washington! Sarmat, serang kota musuh. Ke Washington! AS adalah musuh! Kita akan pergi ke surge sebagai martir,” tambahnya.


 

Rudal Sarmat yang dimaksudkan adalah rudal balistik intercontinental Sarmat RS-28, senjata nuklir yang ditambahkan pada persenjataan Rusia pada 2018, dan disebut sebagai Satan II.

Davis menuliskan dalam cuitannya, apa yang disebut para pengunjuk rasa itu “pergi ke surga sebagai martir” berhubungan dengan komentar yang dibuat Putin pada 2018.

Baca Juga: Joe Biden Tak Duduk Bersama Pangeran Mohammed Bin Salman di Pertemuan G20

Putin sendiri sebelumnya mengungkapkan akan menanggapi semua serangan nuklir.

Tetapi ia menegaskan tak akan pernah menjadi yang pertama melakukan serangan.

Komentar Putin itu muncul tidak lama setelah Rusia memperkenalkan persenjataan nuklirnya, termasuk rudal Setan II.

Sebuah laporan pekan lalu mengklaim bahwa AS sedang mengerjakan rencana untuk menteralisir sebagian besar cadangan nuklir Rusia,sebelum negara iu dapat melancarkan serangan.



Sumber : Newsweek


BERITA LAINNYA



Close Ads x