Kompas TV internasional kompas dunia

Waduh! Main Jelangkung di Sekolah, 11 Pelajar Pingsan

Kompas.tv - 11 November 2022, 16:01 WIB
waduh-main-jelangkung-di-sekolah-11-pelajar-pingsan
Ilustrasi. Sebanyak 11 pelajar di Kolombia pingsan setelah bermain jelangkung menggunakan papan ouija. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

SOCORRO, KOMPAS.TV - Sebanyak sebelas pelajar di Kolombia pingsan setelah bermain jelangkung menggunakan papan ouija.

Selain kehilangan kesadaran, mereka pun muntah-muntah dan mengalami kejang otot.

Para pengajar di Institut Teknik Pertanian di Hato, Kolombia, terkejut menemukan sekelompok pelajar pingsan di koridor.

Dilansir Mirror, Kamis (10/11/2022), para pelajar yang pingsan tersebut berusia antara 13 hingga 17 tahun, dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Manuela Beltran di Distrik Socorro.

Baca Juga: Kim Jong-Un Ingin Perkuat Persenjataan Korea Utara di Luar Angkasa, Bentuk Departemen Baru


Mereka kemudian mendapatkan perawatan, tapi penyebab sebenarnya yang membuat mereka pingsan masih misterus.

Mereka diduga memainkan jelangkung untuk berkomunikasi dengan orang yang telah mati dengan menggunakan papan ouija.

“Mereka semuanya pingsan, dan saat itu mereka ditemukan kesulitan bernapas dan air liur kental keluar dari mulut mereka,” tutur Wali Kota Hato Jose Pablo Toloza Rondon.

“Tidak menutup kemungkinan itu karena papan ouija, itu menjadi bagian dari penyelidikan,” tambahnya.

Namun, ia mengatakan ada juga yang berpendapat hal itu disebabkan mereka mengonsumsi air dari wadah.

“Ada juga yang mengatakan bahwa mereka baru datang dari kolam, dan diberikan sesuatu untuk dimakan,” katanya.

Baca Juga: Kabar Buruk Pengguna Paspor Rusia dari Daerah Aneksasi di Ukraina, Uni Eropa Tak Akan Mengakuinya

Setelah dilakukan wawancara dengan anak-anak tersebut, disimpulkan bahwa insiden itu terjadi karena mereka meminum air dari gelas yang sama.

“Kami pergi ke El Hato dan menemukan 11 pasien antara 13 dan 17 tahun yang muntah-muntah, mengalami sakit perut dan kejang otot,” tutur Koordinator Medis Darurat di Rumah Sakit Del Socorro, Juan Pablo Vargas Noguera.

“Kami tak menemukan adanya perubahan psikologi terhadap anak-anak, dengan mempertimbangkan bahwa itu karena bermain papan. Laporan medis mengatakan itu karena keracunan,” tambahnya.

Sementara itu, Rektorat Insitut Teknik menegaskan mereka tak akan menghentikan kasus ini, hingga faktanya diklarifikasi oleh pihak otoritas.



Sumber : Mirror


BERITA LAINNYA



Close Ads x