Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kabar Buruk Pengguna Paspor Rusia dari Daerah Aneksasi di Ukraina, Uni Eropa Tak Akan Mengakuinya

Kompas.tv - 11 November 2022, 14:03 WIB
kabar-buruk-pengguna-paspor-rusia-dari-daerah-aneksasi-di-ukraina-uni-eropa-tak-akan-mengakuinya
Ilustrasi paspor. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Uni Eropa (UE) mengeluarkan kabar buruk bagi pengguna paspor Rusia dari daerah aneksasi di Ukraina.

UE mengungkapkan pada Kamis (10/11/2022), tak mengakui paspor yang dikeluarkan Rusia di wilayah aneksasi di Ukraina.

Hal tersebut juga mencakup dua area yang dikontrol Rusia di Georgia.

Baca Juga: Indonesia Dipuji Rusia karena Promosikan Agenda Pemersatu di G20

Langkah itu berarti dokumen perjalanan Rusia yang diberikan kepada warga di wilayah tersebut tak bisa digunakan untuk mendapatkan visa atau memasuki area UE.


 

“Keputusan ini merupakan respons dari agresi milter Rusia yang tanpa provokasi dan tak dibenarkan atas Ukraina dan praktik Rusia yang mengeluarkan paspor internasional Rusia untuk penduduk wilayah yang diduduki,” bunyi pernyataan Dewan Eropa dikutip dari The Moscow Times.

Langkah itu masih perlu ditandatangani secara resmi oleh Parlemen Eropa dan negara-negara anggota UE.

Pada September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim empat wilayah Ukraina dalam deklarasi sepihak yang ditolak secara luas oleh masyarakat internasional.

Moskow juga mencaplok semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014.

Baca Juga: Rusia Tarik Pasukan, Kherson Dikhawatirkan Jadi Kota Kematian

Rusia melakukan invasi di Ukraina sejak Februari lalu, dan merebut sejumlah kota penting termasuk Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk, yang kemudian diaku oleh Putin sebagai bagian Rusia.

Namun, tentara Rusia dilaporkan memutuskan mundur dari Kherson karena serangan balik pasukan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (9/11/2022), memerintahkan tentara Ukraina untuk mundur dari kota penting Kherson, dan disebut sebagai pukulan telak untuk Putin.




Sumber : The Moscow Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x