Kompas TV internasional kompas dunia

Dunia Ngebut di Jalan Tol Menuju Neraka Iklim, kata Sekjen PBB di KTT Iklim COP27

Kompas.tv - 7 November 2022, 19:45 WIB
dunia-ngebut-di-jalan-tol-menuju-neraka-iklim-kata-sekjen-pbb-di-ktt-iklim-cop27
Sekjen PBB Antonio Guterres di depan negara-negara yang hadir di KTT COP27 di Mesir hari Senin (6/11/2022), dunia menghadapi pilihan yang sulit: bekerja sama sekarang untuk mengurangi emisi atau mewariskan kutukan bencana iklim bagi generasi mendatang. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ParabolStudio)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

SHARM EL-SHEIKH, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB Antonio Guterres di depan negara-negara yang hadir di KTT COP27 di Mesir hari Senin (6/11/2022), menyatakan dunia menghadapi pilihan yang sulit: bekerja sama sekarang untuk mengurangi emisi atau mewariskan kutukan bencana iklim bagi generasi mendatang.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (11/7/2022), pidato itu bermaksud memberi desakan ketika berbagai negara duduk selama dua minggu membicarakan tentang bagaimana mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim.

KTT Iklim COP27 itu diadakan saat dunia terus dihantui perang Rusia di Ukraina, inflasi konsumen yang merajalela, dan kekurangan energi.

“Umat manusia memiliki pilihan: bekerja sama atau binasa,” kata Guterres kepada delegasi yang berkumpul di kota resor tepi laut Sharm el-Sheikh, Mesir.

Para pemimpin negara-negara dari Inggris hingga Arab Saudi dijadwalkan untuk berbicara di pertemuan tersebut.

Guterres menyerukan pakta antara negara-negara terkaya dan termiskin di dunia agar mempercepat transisi dari bahan bakar fosil, dan mempercepat pengiriman dana yang diperlukan untuk memastikan negara-negara miskin dapat mengurangi emisi dan mengatasi dampak pemanasan yang telah terjadi.

“Dua ekonomi terbesar – Amerika Serikat dan China – punya tanggung jawab khusus untuk bergabung dalam upaya mewujudkan pakta ini,” katanya.

Guterres meminta negara-negara untuk setuju menghentikan secara global penggunaan batu bara secara bertahap pada tahun 2040 secara global, dengan anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan mencapai tanda itu pada tahun 2030.

Baca Juga: Kenapa Dunia Sulit Lepas dari Batu Bara, dan Apa yang Disepakati di KTT Iklim PBB COP26 Tentang Itu?

Sekjen PBB Antonio Guterres di depan negara-negara yang hadir di KTT COP27 di Mesir hari Senin, (6/11/2022), dunia menghadapi pilihan yang sulit: bekerja sama sekarang untuk mengurangi emisi atau mewariskan kutukan bencana iklim bagi generasi mendatang.(Sumber: Straits Times)

KTT Iklim Mesir adalah Konferensi Para Pihak atau COP ke-27.

Terlepas dari pembicaraan iklim selama beberapa dekade, kemajuan tidak cukup untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan yang berlebihan karena negara-negara dunia terlalu lambat atau enggan untuk bertindak, katanya.

“Emisi gas rumah kaca terus meningkat. Suhu global terus meningkat. Dan planet kita dengan cepat mendekati titik kritis yang akan membuat kekacauan iklim tidak dapat diubah,” katanya.

"Kita berada di jalan tol menuju neraka iklim dengan kaki kita menginjak habis pedal gas."

Penandatangan perjanjian iklim Paris tahun 2015 berjanji untuk mencapai tujuan jangka panjang menjaga suhu global naik tidak lebih dari 1,5° C di atas tingkat pra-industri.

Para ilmuwan menetapkan ini sebagai batas atas untuk menghindari bencana perubahan iklim.

Guterres mengatakan untuk menjaga harapan tetap hidup dalam memenuhi tujuan itu berarti mencapai emisi nol bersih global pada tahun 2050.

“Ini adalah Pakta Solidaritas Iklim – atau Pakta Bunuh Diri Kolektif,” kata Guterres.



Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x