Kompas TV nasional peristiwa

Mahareza Pertama Kali Dengar Kabar Kematian Brigadir J: Duh, Berat Banget Rasanya

Kompas.tv - 27 Oktober 2022, 21:40 WIB
mahareza-pertama-kali-dengar-kabar-kematian-brigadir-j-duh-berat-banget-rasanya
Adik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Mahareza Rizky Hutabarat, mengungkapkan ceritanya saat pertama kali mendengar kabar kematian abangnya. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Adik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Mahareza Rizky Hutabarat, mengungkapkan ceritanya saat pertama kali mendengar kabar kematian abangnya.

Kepada Rosi Silalahi, Reza menceritakan detail saat dirinya mendapat telepon dari salah satu ajudan Ferdy Sambo bernama Daden yang memintanya datang ke Mabes Polri.

“Waktu itu kurang lebih jam 7 ditelepon ajudan dari FS bertanya lagi di mana, sempet nanya tentang senpi.’Entar ke Mabes ya, ke gedung ini, ke Biro Provos, ada yang nungguin nanti, ada yang mau ngomong,” kata Reza dalam program Rosi, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga: Hendra Tak Ajukan Keberatan Dakwaan Obstruction Of Justice dalam Sidang Kasus Sambo, Ini Kata IPW

Reza mengaku ada yang janggal ketika dia ditanya soal senjata api (senpi). Dia mengatakan bahwa ajudan Sambo sebetulnya tahu bahwa dia tidak memiliki senpi.

Tak hanya itu, Reza diminta datang menggunakan pakaian dinas olahraga (PDO), tapi kemudian diminta datang mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL).

Sebelum pergi ke Mabes Polri, Reza memutuskan untuk mampir ke rumah Sambo di Saguling dan bertemu dengan Daden.

Reza yang belum mengenakan PDL karena bajunya masih di laundry pun ditanya. Reza memastikan bahwa dia sudah menelepon pihak laundry bahwa bajunya segera siap. Daden pun memaklumi.

“Pas berhenti di situ omongannya, dia langsung geledah bagian pinggang sampai ke kaki,” cerita Reza.

Baca Juga: AKBP Ari Cahya Nugraha Lihat Ferdy Sambo Merokok dengan Muka Tegang Usai Brigadir J Tewas

Rupanya Daden memeriksa apakah Reza membawa senpi atau tidak. Daden bahkan meminta Reza untuk membuka jok motor.

“Sebenarnya ada rasa kaya, ini kenapa sih, sampai ada digeledah,” ungkapnya.

Pada saat itu, Reza mencoba berpikir positif bahwa ada pimpinan yang akan bertemu sehingga dilakukan pemeriksaan sedemikian rupa.

Apa yang terjadi di Propam Mabes Polri?

Singkatnya, Reza pun datang ke Propam Mabes Polri dan menunggu seseorang yang akan menemuinya selama satu jam. Ternyata dia bertemu dengan Karo Provos Divpropam Polri Brigjen Benny Ali.

“Di situ diceritakan bahwa abang telah meninggal, kronologi juga kepada beliau meninggal. Pulang dari Magelang, nyampe di Jakarta, ibu istirahat, abang naik ke atas, melakukan pelecehan seksual, pengancaman, ibu teriak, didengar ajudan, namun yang berespon adalah Richard,” cerita Reza.

Baca Juga: Anak Buah Sambo Hilangkan Bukti CCTV, IPW: Hendra dan Agus Tahu Barang Bukti di TKP

Reza pun mendengarkan penjelasan dari Brigjen Benny Ali soal penyebab Brigadir J meninggal dunia.

“Cuma bisa nangis, ketika dia menjelaskan saya cuma bisa diam. Ini gimana caranya bilang ke orang tua, apalagi orang tua lagi pulang kampung. Duh, berat banget rasanya,” ungkapnya.

Akhirnya, Reza menyampaikan kabar duka ke kakaknya hingga semua keluarga mendengar kabar itu.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x