Kompas TV nasional kesehatan

Guru Besar Farmasi UGM: Jika Telanjur Konsumsi Etilon Glikol, Banyak Minum Air Putih

Kompas.tv - 26 Oktober 2022, 10:01 WIB
guru-besar-farmasi-ugm-jika-telanjur-konsumsi-etilon-glikol-banyak-minum-air-putih
Ilustrasi obat sirup. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Zullies Ikawati mengatakan, jika masyarakat sudah telanjur mengonsumsi obat yang mengandung zat Etilen Glikol (EG), sebaiknya banyak minum air putih. 

“Saya kira meminum air putih yang banyak mempercepat eliminasi pembuangan. Air itu nanti menggelontorkan dan juga mengencerkan sehingga kadar yang berbahaya menjadi berkurang sambil tetap dipantau apakah ada gejala,” kata Zullies dalam diskusi virtual “IDI Menjawab”, seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/10/2022).

Ia menjelaskan, Etilen Glikol (EG) dan Ditilen Glikol (DEG) merupakan suatu cairan bening, tak berwarna dan tak berbau yang biasa digunakan untuk industri mesin. Senyawa tersebut kerap digunakan sebagai zat antibeku untuk penggunaan pada radiator dan merupakan senyawa yang bersifat toksik atau beracun.

Di sisi lain, penggunaan EG dan DEG dalam obat tidak dapat sepenuhnya dihindari. Lantaran EG dan DEG bisa menjadi salah satu bahan untuk membentuk bahan pelarut pada obat sirup. Tapi ada aturannya, yakni penggunaan EG dan DEG pada pelarut hanya diperbolehkan dengan kadar di bawah 0,1 persen.

Baca Juga: Ombudsman Duga Ada Maladministrasi Kemenkes dan BPOM dalam Kasus Gagal Ginjal Akut Anak

“Pelarut yang lazim dan diperbolehkan contohnya propylene glycol, glycerin, dan polyethylene glycol. Namun bahan tersebut tidak bisa pure 100 persen sehingga dalam pembuatan mengandung bahan cemaran dengan ambang batas yang diperbolehkan,” ujarnya. 


 

Saat masuk ke dalam tubuh, senyawa EG dan DEG tidak serta merta langsung menyerang ginjal manusia. Namun ada proses metabolik yang mengubah EG dan DEG menjadi senyawa toksik asam oksalat, yang akhirnya menyerang ginjal. 

“Ketika dia (asam oksalat) berikatan dengan kalsium membentuk kalsium oksalat akan menyumbat dan merusak kerja ginjal,” ujarnya. 

Zullies melanjutkan, proses pembentukan asam oksalat berbeda-beda pada setiap manusia karena bergantung pada produksi enzim dalam tubuh dan tingkat metabolisme. 

Baca Juga: Ombudsman Minta Pemerintah Segera Tetapkan Kasus Gagal Ginjal Akut Sebagai KLB

Ketika produksi enzim dan aktivitasnya banyak, maka akan mempermudah terbentuknya matabolit. Namun jika produksi enzim sedikit dan tingkat metabolisme rendah, maka metabolit EG dan DEG tidak terbentuk dan lebih aman dari potensi gagal ginjal akut. Untuk itulah minum banyak air putih juga bisa membantu meluruhkan zat tersebut dari dalam tubuh. 

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dan senantiasa mengikuti informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan terkait perkembangan obat yang mengandung EG dan DEG di atas ambang batas.

“Untuk sementara kita ikut saja apa yang diinformasikan pemerintah apa saja yang boleh, kalau belum ya ditahan dulu karena banyak alternatif,” tutur dia.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x