Imbas Kenaikan BBM, Pengusaha Sarung Fokuskan Ekspor

PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Salah satu produsen sarung di Kota Tegal, yakni Jamal Alkatiri. Ia mengatakan, pasca kenaikan harga BBM, harga bahan baku pembuatan sarung juga ikut naik. Termasuk biaya transportasi dan biaya penyeberangan ketika akan mengirimkan barang ke antar pulau di dalam negeri.

Hal tersebut diperparah dengan sepinya pembeli di pasar dalam negeri setelah BBM naik. Menyiasati kondisi ini, Jamal akhirnya lebih memilih untuk memenuhi permintaan konsumen luar negeri. Agar dirinya tetap dapat mempekerjakan karyawan, serta bisa bertahan pasca kenaikan harga BBM pemasaran difokuskan ekspor ke negara seperti India, Afrika, Dubai dan negara timur tengah lainnya. 

Jamal menyebut peluang ekspor masih sangat terbuka lebar. Ia mengajak pengusaha sarung untuk memulai memenuhi dan membuat terobosan agar masuk dan menguasai pasar ekspor. Karena kualitas sarung Tegal dan pantura tidak kalah dengan sarung dari negara-negara lain.

Apalagi di luar negeri, sarung banyak dijadikan sebagai produk fashion lainnya. Diantaranya seperti kain penutup bagian dada, baju, ataupun kain penutup lutut. Untuk perubahan harga tetap akan dilakukan. Namun menunggu awal tahun agar konsumen juga bisa turut memahami.