Kompas TV nasional peristiwa

Korban Tragedi Kanjuruhan: Banyak Remaja Belasan Tahun dan Perempuan Meninggal, Juga Balita 2 Tahun

Kompas.tv - 3 Oktober 2022, 17:56 WIB
korban-tragedi-kanjuruhan-banyak-remaja-belasan-tahun-dan-perempuan-meninggal-juga-balita-2-tahun
Grafiti dengan pesan SELAMAT JALAN SAUDARAKU digambar di samping gerbang Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Gerbang ini menjadi tempat kerumunan suporter berdesakan usai polisi menembakan gas air mata ke arah tribun Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Tragedi Kanjuruhan dilaporkan semula menelan korban tewas 125 orang dan dua orang polisi. (Sumber: Achmad Ibrahim/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah mengumumkan sebanyak 125 orang meninggal dunia akibat peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022). Banyak di antara korban adalah remaja belasan tahun dan perempuan.

Tragedi seusai laga Arema vs Persebaya itu diawali serbuan suporter ke lapangan yang dibalas tembakan gas air mata polisi ke arah tribun. Gas air mata memicu kerusuhan besar di tribun.

Korban-korban Tragedi Kanjuruhan dilarikan ke sejumlah rumah sakit sekitar lokasi kejadian, antara lain RS Wava Husada, RS Saiful Anwar, dan RSUD Kanjuruhan.

RS Wava Husada telah merilis daftar korban meninggal dunia di rumah sakit tersebut. Di antara 87 korban jiwa di RS Wava Husada, 78 di antaranya telah teridentifikasi.

Baca Juga: Cari Solusi Tragedi Kanjuruhan, Ketua YLBHI: PSSI Juga Harus Diinvestigasi!

Berdasarkan data RS Wava Husada yang didapatkan Harian Kompas, Senin (3/10), banyak di antara korban jiwa yang teridentifkasi adalah remaja berusia belasan tahun serta perempuan.

Menurut data itu, dari 78 korban jiwa, 32 di antaranya berusia belasan tahun. Kebanyakan korban berusia 20-an tahun. Terdapat empat korban yang berusia lebih dari 20-an tahun.

Kebanyakan korban berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 28 perempuan tercatat termasuk dalam korban meninggal dunia, 35 persen dari keseluruhan jenazah yang sudah diidentifikasi RS Wava Husada Malang.

Sementara itu, korban jiwa termuda di RS Wava Husada adalah seorang balita berusia 2 tahun 10 hari. Korban bernama Gibran Raka Elfano asal Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan. TGIPF ini dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD.

“Tim ini bekerja dalam waktu dua minggu sampai paling lama satu bulan, dan hasil investigasi dari tim beserta rekomendasinya disampaikan kepada Presiden,” kata Mahfud dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022) sore.

Baca Juga: Solidaritas Dunia untuk Korban Tragedi Kanjuruhan: Hening Cipta di Liga Israel, Spanyol, Belanda



Sumber : Kompas TV/Harian Kompas


BERITA LAINNYA



Close Ads x