Kompas TV internasional kompas dunia

Kematian Mahsa Amini, Pejabat Iran Sebut Demonstran yang Lepas Hijab sebagai Pelacur

Kompas.tv - 28 September 2022, 20:33 WIB
kematian-mahsa-amini-pejabat-iran-sebut-demonstran-yang-lepas-hijab-sebagai-pelacur
Ilustrasi. Massa berdemonstrasi menuntut keadilan atas kematian Mahsa Amini di Teheran, Iran, 21 September 2022. Demonstrasi terkait kematian Mahsa Amini yang meletus di berbagai kota di Iran dua pekan belakangan dikecam oleh seorang anggota parlemen Iran. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

TEHERAN, KOMPAS.TV - Demonstrasi terkait kematian Mahsa Amini yang meletus di berbagai kota di Iran dua pekan belakangan dikecam oleh seorang anggota parlemen. Mahmoud Nabavian, anggota parlemen asal Teheran, menghardik demonstran perempuan yang melepas hijab, dan menyebutnya sama dengan pelacur.

Iran sendiri dilanda demonstrasi dan kerusuhan sejak pemakaman Mahsa Amini pada 17 September lalu. Amini adalah perempuan 22 tahun yang tewas dalam tahanan usai ditangkap polisi moral karena melanggar aturan hijab.

Sejak pemakaman Amini, demonstrasi meluas ke setidaknya 46 kota dan desa, termasuk ibu kota Teheran. Puluhan orang tewas selama kerusuhan.

“Para perusuh ini turun ke jalan untuk melacurkan diri mereka sendiri,” kata Nabavian dikutip Fararu via Associated Press, Selasa (27/9/202).

Nabavian menyebut, melepas hijab setara dengan telanjang di depan umum untuk menarik perhatian laki-laki.

Baca Juga: Buntut Kerusuhan Demonstrasi Mahsa Amini, Polisi Iran Tangkap 23 Jurnalis, Internet Padam

Anggota parlemen itu pun mengecam para demonstran, baik perempuan ataupun laki-laki, dengan menyebut mereka telah “sesat” dan perlu disucikan.

Dalam demonstrasi di Iran, selain menuntut keadilan atas kematian Mahsa Amini, demonstran juga menentang aturan berpakaian perempuan yang ditetapkan rezim teokrasi Iran sejak Revolusi Islam 1979.

Di seantero negeri, perempuan Iran melakukan aksi simbolis dengan melepas hijab atau memotong rambut mereka. Di sejumlah tempat, sebagian demonstran pun beraksi membakar hijab.

Presiden Iran Ebrahim Raisi sendiri telah berjanji mengusut tuntas kematian Mahsa Amini dalam tahanan. 


 

Sejak demonstrasi meletus, Teheran cenderung mengecam perusuh dan menyalahkan asing atas meluasnya demonstrasi.

Akan tetapi, saat demonstrasi tak kunjung mereda hingga hampir dua pekan, pendapat yang membela demonstran mulai disuarakan otoritas keagamaan.

Pada akhir pekan lalu, Ayatullah Agung Hossein Nouri Hamadani mendesak pemerintah untuk mendengarkan tuntutan masyarakat.

“Penting bagi para pejabat mendengarkan tuntutan rakyat dan menyelesaikan masalah mereka, serta sensitif atas hak-hak mereka,” kata Hamadani dikuti kantor berita IRNA.

Baca Juga: Ikut Protes Lepas Hijab, Wanita 20 Tahun di Iran Tewas Ditembak 6 Peluru oleh Aparat
 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x