Kompas TV internasional kompas dunia

Kebakaran Restoran Tewaskan 17 Orang di China, Terjadi saat Jam Makan Siang yang Sibuk

Kompas.tv - 28 September 2022, 20:16 WIB
kebakaran-restoran-tewaskan-17-orang-di-china-terjadi-saat-jam-makan-siang-yang-sibuk
Kebakaran di sebuah restoran di China, Rabu (28/9/2022) menewaskan 17 orang sekitar pukul 12.40 tengah hari, terjadi di restoran yang terletak di sektor teknologi tinggi dari zona industri Area Baru Changchun (Sumber: Straits Times/Weibo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TV — Kebakaran di sebuah restoran di China, Rabu (28/9/2022), menewaskan 17 orang, kata pihak berwenang China seperti laporan Associated Press.

Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 12.40 tengah hari saat jam makan siang yang sibuk. Menurut jaringan televisi setempat CCTV, api mulai berkobar saat orang-orang tengah berada di restoran itu untuk makan siang.

Kebakaran terjadi di restoran yang terletak di sektor teknologi tinggi dari zona industri Area Baru Changchun, menurut sebuah unggahan media sosial komite manajemen zona tersebut.

Tiga orang lainnya terluka dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Dalam penyelidikan awal, ledakan gas diduga sebagai penyebab kebakaran, menurut dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan.

Changchun adalah pusat manufaktur mobil dan ibu kota provinsi Jilin.

Baca Juga: Patroli AS Jumpai Formasi Kapal Perang Rusia-China di Lepas Pantai Alaska, Ada Apa?

Apartemen yang runtuh di Changsa, China, akibat lemahnya kepatuhan pada standar keselamatan (Sumber: South China Morning Post)

China, yang memiliki beberapa pembatasan anti-coronavirus paling kejam di dunia, terus menderita kecelakaan mematikan yang disebabkan oleh desain dan konstruksi yang buruk, kegagalan untuk mematuhi persyaratan keselamatan dan inspeksi dan penegakan aturan keselamatan yang tidak memadai.

Pada bulan April, sebuah blok yang dibangun secara ilegal yang mencakup apartemen dan restoran runtuh di kota Changsha, menewaskan 53 orang.

Dan pada bulan Juli, ledakan gas menyusul runtuhnya sebagian bangunan di kota pelabuhan Tianjin, China utara, menyebabkan tiga orang hilang dan 11 lainnya cedera.

Peristiwa itu masih dalam penyelidikan, tetapi tampaknya mengarah pada kerusakan infrastruktur setelah lebih dari tiga dekade pertumbuhan ekonomi yang sangat berbahaya yang telah sangat meningkatkan standar hidup sementara sering mengabaikan peraturan keselamatan dan lingkungan.


 



Sumber : Associated Press/CCTV


BERITA LAINNYA



Close Ads x