Kompas TV nasional peristiwa

Misteri Tambang Emas Lukas Enembe yang Dibantah Warga Tolikara

Kompas.tv - 28 September 2022, 11:05 WIB
misteri-tambang-emas-lukas-enembe-yang-dibantah-warga-tolikara
Gubernur Papua Lukas Enembe klaim punya tambang emas di Tolikara (Sumber: ANTARA/Hendrina D Kandipi)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gubernur Papua Lukas Enembe klaim punya tambang emas dan hal itu dibantah oleh warga Tolikara, Papua. Tambang emas jadi misteri di tengah sorotan kasus dugaan suap oleh KPK yang membelit Lukas Enembe. 

Awal mula tentang tambang emas Lukas Enembe ini muncul dalam kasus dugaan korupsi Lukas Enembe dan isu judi yang diduga terkait dengan kasus tersebut. Tambang emas itu disebut berlokasi di Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.

Stefanus Roy Rening selaku kuasa hukum Lukas Enembe adalah sosok yang mengungkapkan soal kepemilikan tambang emas kliennya.

Menurut Roy, Ia mengaku mendapat informasi tersebut langsung dari Lukas Enembe soal tambang emas itu. 


"Bapak punya tambang tidak? Sendiri di kampung? 'Oh, saya punya di kampung ya di Tolikara di Mamit itu sedang dalam proses'," ucap Roy Rening saat jumpa pers di Gedung Penghubung Pemerintah Provinsi Papua di Jakarta Selatan, Senin (26/9) dilansir Antara.

Terkait wilayah itu, Misai Erelak, tokoh pemuda Tolikara pun membantah klaim adanya tambang emas tersebut miliki Lukas Enembe. 

Ia menyebutkan, boleh saja Lukas Enembe dan keluarga maupun kuasa hukum klaim tanah atau wilayah di daerah Tolikara tersebut, tapi faktanya, di wilayah itu banyak suku-suku yang tinggal di dalamnya.

Wilayah itu juga disebutnya milik warga setempat, serta milik tanah ulayat atau tanah adat setempat. 

"Lukas dan keluarganya kalau memang betul-betul memiliki tambang, boleh kuasa hukum sampaikan demikian," kata Misai Erelak, tokoh pemuda Tolikara, dalam program Berita Utama KOMPAS TV Rabu (28/9/2022). 

"Tapi tambang yang dimaksud Roy, kuasa hukum Lukas Enembe ini, ada banyak suku di dalamnya, ada banyak perwakilan pemilik hak ulayat yang sampai saat ini tidak tahu ada pengurusan dokumen dan lain-lain dan tambang itu tidak beroperasi," ujarnya. 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x