Turki dan Indonesia Tawarkan Fasilitasi Pertemuan Putin-Zelenskyy, Dubes Rusia di PBB: Belum Bisa

MOSKOW, KOMPAS.TV - Duta besar Indonesia untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares dilaporkan media Rusia menawarkan fasilitasi pertemuan Putin dan Zelenskyy di KTT G20 November nanti, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menawarkan fasilitasi pertemuan di Turki.

Namun seperti dilaporkan RIA Novosti, Senin, (22/8/2022), Duta Besar dan Perwakilan Tetap Rusia di PBB Gennady Gatilov di Jenewa hari Minggu, (21/8/2022) menekankan belum ada "landasan praktis" untuk pertemuan antara Vladimir Putin dan Vladimir Zelensky.

Gatilov, dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, mencatat peran Presiden Turki Tayyip Erdogan, dengan mengatakan Erdogan "melakukan yang terbaik" untuk mempromosikan dialog.

Pada saat yang sama, menurut surat kabar itu, Gatilov menolak saran tentang kemungkinan pertemuan antara Putin dan Zelensky.

Menurut kalangan diplomat, yang kata-katanya dikutip oleh Financial Times, "tidak ada landasan praktis untuk mengadakan pertemuan ini."

Sebelumnya, Erdogan mengatakan bahwa selama pembicaraan di Lvov, dia menawarkan Zelensky untuk mengadakan pertemuan dengan Putin di Turki.

Baca Juga: Hanya Sedikit Hasil dari Pembicaraan Tingkat Tinggi Turki, Ukraina dan PBB

Duta Besar Indonesia untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk memfasilitasi perundingan antara Putin dan Zelensky.

Sebelumnya, penasihat kepala kantor Zelensky, Mikhail Podolyak, mengatakan Zelensky bisa menghadiri KTT G20 di Indonesia jika presiden Rusia hadir di sana.

Pada saat yang sama, sekretaris pers pemimpin Rusia, Dmitry Peskov, menekankan belum ada prasyarat untuk pertemuan antara Putin dan Zelensky di G20.

Sebelumnya, dia mengatakan pertemuan seperti itu hanya mungkin dilakukan setelah negosiator melakukan "pekerjaan rumah" mereka.

Associated Press hari Jumat (19/8/2022) melaporkan, pemimpin Turki dan Sekjen PBB bertemu di Ukraina dengan Presiden Volodymr Zelenskyy hari Kamis dalam upaya tingkat tinggi untuk meredakan perang yang berkecamuk selama hampir enam bulan. Tapi sedikit kemajuan yang dilaporkan dari pertemuan tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan menindaklanjuti dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengingat bahwa sebagian besar hal yang dibahas akan memerlukan kesepakatan Kremlin.