Kompas TV internasional kompas dunia

Pasukan Yaman Baku Tembak Artileri, Bunuh 35 Rekan Sendiri

Kompas.tv - 10 Agustus 2022, 20:32 WIB
pasukan-yaman-baku-tembak-artileri-bunuh-35-rekan-sendiri
Ilustrasi. Ribuan pendukung kelompok Houthi berdemonstrasi menolak intervensi koalisi pimpinan Arab Saudi dalam perang Yaman di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2022. Pada Selasa (9/8/2022) hingga Rabu (10/8/2022), pasukan pro-pemerintah Yaman saling serang dengan artileri di tengah gencatan senjata dengan pemberontak Houthi. Sebanyak 35 tentara tewas dibunuh rekan sendiri. (Sumber: AP Photo/Abdulsalam Sharhan)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

SANA'A, KOMPAS.TV - Insiden pertempuran antara rekan sendiri terjadi di kalangan pasukan pro-pemerintah Yaman pada Selasa (9/8/2022) hingga Rabu (10/8). Alih-alih melawan pemberontak Houthi, pasukan Yaman justru saling serang di Ataq, Provinsi Shabwah, selatan Yaman

Insiden ini dikhawatirkan merusak gencatan senjata yang tengah berlangsung.

Pasukan Yaman tengah berperang dengan pemberontak Houthi. Yaman disokong oleh koalisi pimpinan Arab Saudi.

Associated Press melaporkan, baku tembak artileri di kalangan pasukan pro-pemerintah Yaman terjadi mulai Selasa (9/8) malam waktu setempat. 

Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 35 tentara tewas dibunuh rekan sendiri. Lima warga sipil juga dilaporkan tewas.

Baca Juga: Kisah Anak-Anak Yaman yang Direkrut Pemberontak Houthi untuk Perang, Dikerahkan ke Garda Terdepan

Pertempuran antar-rekan ini terjadi di tengah memanasnya tensi di kalangan pasukan pro-pemerintah Yaman.

Sebelumnya, pada Minggu (7/8), kekerasan juga terjadi di Provinsi Shabwah. Pangkalnya adalah gubernur provinsi yang disokong Uni Emirat Arab (UEA) memecat seorang komandan polisi yang diketahui punya sikap anti-UAE.

Perang Sipil Yaman meletus sejak 2014 dan menghasilkan salah satu krisis kemanusiaan terparah sedunia. 

Perang saudara terjadi usai pemberontak Houthi dari wilayah utara yang disokong Iran menyerbu ibu kota Sana’a. Serangan Houthi memaksa pemerintah Yaman kabur ke selatan sebelum menggelar pemerintahan dalam pengasingan di Arab Saudi.

Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi dan disokong Amerika Serikat (AS) kemudian mengintervensi sejak 2015. Perang saudara ini pun menjelma perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, dua seteru di Timur Tengah.

Pemberontak Houthi dan pemerintah Yaaman menyepakati gencatan senjata sejak April lalu bertepatan dengan bulan Ramadan. Pekan lalu, gencatan senjata ini diperbarui untuk dua bulan ke depan.

Baca Juga: Setelah 111 Hari Ditahan Kelompok Houthi Yaman, WNI Surya Hidayat Dibebaskan


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x