Kompas TV regional peristiwa

Kebakaran 4 Hektare Lahan di Kalimantan Tengah Berhasil Dipadamkan

Kompas.tv - 10 Agustus 2022, 14:37 WIB
kebakaran-4-hektare-lahan-di-kalimantan-tengah-berhasil-dipadamkan
Ilustrasi kebakaran hutan. (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

KOMPAS.TV – Kebakaran yang melanda area seluas empat hektare di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, berhasil dipadamkan oleh tim gabungan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Rabu (10/8/2022), menjelaskan hal itu melalui keterangan tertulis.

Menurutnya, kebakaran lahan tersebut terjadi pada Selasa (9/8/2022) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau dibantu dinas terkait berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan seluas empat hektar pada Selasa, (9/8) Pukul 09.00 WIB,” jelas dia.
 

Baca Juga: Kebakaran Lahan Seluas Lima Hektar di Aceh Barat Daya

Muhari menjelaskan, berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, titik api berada di Desa Gandang Barat, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.

Petugas memadamkan api pada pukul 15.45 WIB dan mencegah kebakaran semakin meluas.

“Tidak ada laporan korban jiwa atas peristiwa ini, sementara itu, penyebab kebakaran hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.”

Ia menambahkan, berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Pulang Pisau memiliki potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tingkat sedang hingga tinggi.

Potensi itu berdampak pada delapan kecamatan dengan luas bahaya mencapai 855.847 hektar.

Baca Juga: Kebakaran 35 Hektar Lahan dan Hutan di Tepi Danau Toba, Petugas Kesulitan Padamkan Api!

“Potensi karhutla semakin tinggi saat memasuki musim kemarau, menyikapi hal tersebut BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana karhutla,” urainya.

Simulasi pengendalian karhutla yang melibatkan unsur pentahelix, lanjut Muhari,  juga perlu dilakukan sebagai salah satu langkah antisipatif penanganan karhutla di tanah air.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x