Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Sesumbar Punya Hubungan Baik dengan Negara-Negara Afrika, Tuduh Hasutan Barat Tak Mempan

Kompas.tv - 30 Juli 2022, 09:15 WIB
rusia-sesumbar-punya-hubungan-baik-dengan-negara-negara-afrika-tuduh-hasutan-barat-tak-mempan
Ilustrasi. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (kanan) bicara dengan Wakil Perdana Menteri Ethiopia Demeke Mekonnen ketika mengunjungi Addis Ababa, Ethiopia, Rabu (27/7/2022). Pada Jumat (29/7/2022), Representatif Utama Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Polyansky mengeklaim bahwa negara-negara Afrika menyambut baik kerja sama dengan Rusia di tengah upaya penghasutan Barat. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

NEW YORK, KOMPAS.TV - Negara-negara Afrika diklaim menyambut baik kerja sama dengan Federasi Rusia di tengah upaya penghasutan oleh negara-negara Barat. Klaim itu disampaikan oleh Representatif Utama Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Polyansky, Jumat (29/7/2022).

Pernyataan Polyansky itu disampaikan kepada majelis PBB yang membahas perpanjangan sanksi terhadap Republik Afrika Tengah.

“Kami mendengar pernyataan-pernyataan dari Barat bahwa kebijakan Rusia di Afrika diduga tujuannya bertentangan dengan kepentingan Afrika atau tindakan kami diduga merugikan,” kata Polyansky dikutip TASS.

“Ini hanyalah upaya jelas dan lemah untuk menghasut negara-negara dari benua ini (Afrika) agar menentang Rusia,” lanjut diplomat kelahiran 1971 tersebut.


Baca Juga: Vladimir Putin dan Diplomat Rusia Tetap Disambut Baik di Banyak Negara, Upaya Isolasi AS Tak Mempan?

Polyansky menambahkan, pemerintah Republik Afrika Tengah dan negara-negara Afrika lain punya “hubungan bersejarah” dengan Rusia dan ingin membinanya.

“Orang Afrika tahu jawabnya, pemerintah Republik Afrika tengah dan negara-negara Afrika lain menyambut bantuan Rusia, ingin mengembangkan hubungan yang setara dan saling menghormati, serta menghargai ikatan bersejarah kita,” pungkas Polyansky.

Pernyataan Polyansky kepada majelis PBB tersebut bertepatan dengan kontak diplomatik tingkat tinggi pertama antara Washington-Moskow sejak perang di Ukraina meletus.

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berbicara melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Mereka dilaporkan membahas pertukaran tahanan Rusia-AS dan koridor ekspor gandum Ukraina di tengah perang.

Di lain sisi, Lavrov telah menggelar serangkaian kunjungan ke negara-negara Afrika pada pekan ini. Menlu Rusia itu mengunjungi Mesir, Ethiopia, Uganda, dan Kongo.

Baca Juga: Indonesia akan Desak G20 Rangkul Uni Afrika agar Suara Benua Itu Terwakili


 



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x