Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Adu Rudal, Ukraina Sukses Lumpuhkan Jalur Pasokan Rusia di Kherson

Kompas.tv - 28 Juli 2022, 05:24 WIB
adu-rudal-ukraina-sukses-lumpuhkan-jalur-pasokan-rusia-di-kherson
Ilustrasi. Unit peluncur roket HIMARS yang diproduksi Lockheed Martin digunakan dalam latihan Angkatan Bersenjata AS di Washington, 23 Mei 2011. (Sumber: Tony Overman/The Olympian via AP)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Iman Firdaus

KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina sukses melumpuhkan jembatan vital yang dikuasai Rusia di Kherson, klaim pejabat Kiev yang mengampu wilayah itu, Kirill Stremousov pada Rabu (27/7/2022).

Seperti dilaporkan Associated Press, pasukan Ukraina merudal Jembatan Antonivskyi di atas Sungai Dnieper pada Selasa (26/7) malam menggunakan sistem HIMARS yang dipasok oleh Amerika Serikat.

Rudal itu mengenai tengah jembatan dan menimbulkan lubang menganga sehingga tak bisa dilewati kendaraan berat pasukan Rusia.

Lumpuhnya Jembatan Antonivskyi dinilai jadi tambahan moral tersendiri bagi Ukraina, mengingat fasilitas itu merupakan jalur utama keluar masuk kubu Kremlin di wilayah Kherson.

Mykhailo Podolyak, Penasihat kepresidenan Ukraina, mencuit via Twitter bahwa "penjajah harus belajar cara berenang melintasi Sungai Dnieper" atau "meninggalkan Kherson selagi masih memungkinkan." 

"Mungkin tidak ada peringatan ketiga," lanjutnya.

Dalam beberapa hari terakhir, tentara Ukraina dikabarkan fokus merudal wilayah Kherson yang diduduki Rusia sejak awal invasi. Pada waktu yang sama, Rusia meningkatkan serangan di wilayah Ukraina bagian timur dan selatan.

Baca Juga: Krisis Energi, Ukraina Minta Gas Gratis ke Amerika Serikat

Terlepas dari itu, sistem HIMARS yang digunakan Ukraina dikenal memiliki jangkauan rudal yang lebih jauh, lebih presisi, serta memiliki laju tembakan lebih cepat ketimbang peluncur roket Smerch, Uragan, dan Tornado yang dirancang dan digunakan oleh Rusia. 

HIMARS termasuk di antara proyek bantuan Amerika Serikat yang bernilai miliaran dolar untuk Ukraina. Sekutu Barat diketahui selalu memasok senjata  sejak Rusia menginvasi negara itu per 24 Februari 2022.

Baca Juga: Takut Kena Sanksi AS, Filipina Batal Beli Helikopter Rusia

 




Sumber : AP


BERITA LAINNYA



Close Ads x