Kompas TV nasional agama

MUI soal Ganja untuk Kesehatan: Aspek Kerusakan Lebih Besar Dibanding Manfaat

Kompas.tv - 21 Juli 2022, 10:40 WIB
mui-soal-ganja-untuk-kesehatan-aspek-kerusakan-lebih-besar-dibanding-manfaat
Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh bicara soal ganja untuk kesehatan (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, menjelaskan soal ganja untuk kesehatan yang disebut secara aspek mafsadah atau kerusakan lebih besar dibandingkan manfaat.

“MUI menyikapi ganja untuk masalah kesehatan, MUI melihat dua aspek. Pertama, aspek suci dan tidak suci kedua, manfaat dan mafsadah (kerusakan),” ujarnya dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (21/7/2022).

Niam menjelaskan, karena ganja ini berasal dari bahan nabati, maka kata dia secara asal bahannya dia asalnya suci.

“Secara material tidak jadi isu aspek keagamaan. Sekarang untuk aspek halalnya perlu dilhat, karena tidak semua hal yang suci itu halal untu dikonsumsi. Patokannya apa? Yakni tingkat mafsadah dan manfaatnya,” ujarnya.

Lantas, lanjut Niam, untuk mengukur patokan kerusakan dan manfaat itu tidak bisa diukur dengan kasus per kasus belaka. 


 

“Ini harus dilihat secara umum mengenai kemaslahatan yang bersifat publik,” ujarnya.

Ia lantas menjelaskan, kalau dalam penelitian, komposisi atau akses kemanfaatan di dalamnya itu lebih besar daripada mafsadah, maka bisa dilakukan sebagai pengobatan.

Begitu halnya sebaliknya, jika mafsadah atau kerusakan lebih besar, maka tentu tidak bisa dilakukan.

MUI lantas menjelaskan sudah mendengar dari banyak ahli soal ganja untuk medis ini. 

“Hingga satu titik, aspek Mafsadah atau kerusakan ganja untk kepentingan kesehatan lebih besar dibandingkan manfaatnya," ujarnya. 

“Lalu ditambah lagi, ada aspek kesiapan infrastuktur untuk menekan potensi mafsadah itu dibuka, akan muncul kekawatiran, dimanfaatkan dan disalahgunakan untuk rekreasional," ucapnya.

Selain itu, MUI juga mewanti-wanti soal bandar obat terlarang yang bisa jadi memanfaatkan jika legalisasi ganja untuk kesehatan dibuka. 

"Kemudian ada lubang untuk bandar masuk menyalahgunakan ganja untuk obat terlarang dan sejenisnya, itu masih besar," katanya. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x