Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Antisipasi Kelangkaan Gandum akibat Perang Ukraina, Bahan Pangan Lokal Ini Bisa Dijadikan Substitusi

Kompas.tv - 8 Juli 2022, 17:04 WIB
antisipasi-kelangkaan-gandum-akibat-perang-ukraina-bahan-pangan-lokal-ini-bisa-dijadikan-substitusi
Beras sorgum sebagai salah satu sumber karbohidrat masyarakat NTT. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah perlu mengantisipasi kelangkaan produk gandum akibat perang Rusia-Ukraina dengan mengangkat komoditas pangan lokal.

Pakar pertanian dari Universitas Islam Makassar (UIM) Suhardi Bakri mengemukakan, sejak dulu pemerintah juga telah menganjurkan bahwa kita harus lebih memperhatikan pangan-pangan lokal termasuk singkong, sagu, sorgum yang lebih cocok tumbuh di iklim tropis.

“Banyaknya potensi komoditas lokal yang telah dikembangkan tersebut dapat menjadi substitusi untuk mengganti gandum,” kata Suhardi, Jumat (8/7/2022), dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, komoditas yang bisa menjadi substitusi untuk gandum tersebut harus digalakkan sehingga nanti konsumsi gandum bisa ditekan.

“Kalau konsumsi gandum bisa ditekan, anggaran yang bisa digunakan untuk impor dapat dialihkan untuk mensubsidi petani-petani yang mengusahakan pangan lokal tersebut,” tuturnya.


Baca Juga: Rantai Pasok Pangan Terganggu, Presiden Minta Dukungan Negara G7 Fasilitasi Ekspor Gandum Ukraina

Namun, diakuinya, memang tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih dari produk olahan gandum ke produk lain. Tapi bukan hal yang mustahil, seperti saat pemerintah mengampanyekan konsumsi beras.

“Dahulu masyarakat kita banyak yang mengonsumsi sagu, singkong, jagung, akhirnya kita mengkonsumsi beras lalu kita tinggalkan pangan lokal kita itu, berarti seharusnya bisa,” katanya.

Selain itu, Suhardi menyebutkan, pemerintah juga harus melakukan diversifikasi pangan yang tepat untuk mengatasi situasi seperti sekarang ini.

“Pertama harus ada regulasinya yang mendorong tumbuh kembangnya pangan atau produk lokal di daerah," ujarnya.

"Kedua, harus ada intervensi dari pemerintah, dan terakhir pemerintah memberikan subsidi harga terhadap komoditas-komoditas lokal tersebut."

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai kondisi rantai pasok pangan dan energi saat ini. Terutama untuk komoditas gandum, karena Indonesia merupakan importir gandum.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x