Kompas TV nasional peristiwa

Kronologi Asap Putih Tebal Selimuti Jalan Kota Tangerang, Gegana Turun Tangan Ternyata Ini Sebabnya

Kompas.tv - 7 Juli 2022, 15:05 WIB
kronologi-asap-putih-tebal-selimuti-jalan-kota-tangerang-gegana-turun-tangan-ternyata-ini-sebabnya
Jalan di Karawaci, Kota Tangerang tertutup asap putih pada Rabu (6/7/2022) pagi. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

TANGERANG, KOMPAS.TV - Jalan Gatot Subroto, Cimone, Kota Tangerang, Banten, mendadak diselimuti asap putih tebal seperti tertutup awan hingga membuat jarak pandang pengguna jalan terbatas.

Bahkan, peristiwa yang terjadi pada Rabu (6/7/2022) itu membuat banyak pengguna jalan yang terganggu jarak pandangnya tersebut memilih untuk menghentikan laju kendaraannya. Akibatnya, kemacetan lalu lintas pun tak terhindari.

Baca Juga: Asap Membumbung, Kampus FKIP UNS Solo Kebakaran

Untuk menangani kejadian itu, polisi turun tangan. Bahkan, sampai-sampai harus memanggil tim Gegana untuk menetralisir lokasi kejadian.

Kasie Humas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Abdul Jana mengatakan peristiwa jalan yang diselimuti asap putih tebal tersebut terjadi  karena terjadi kebocoran zat Co2 dari salah satu pabrik tabung yang ada di lokasi tersebut.

Menurut Abdul, zat Co2 tersebut bisa keluar lantaran ada kelalaian dari pihak karyawan penjual gas pada sebuah lapak tabung itu.

Baca Juga: Terungkap, Sopir Truk yang Dirampok di Tol Cikupa Lalu Dibuang di Bogor Ternyata Rekayasa

Abdul menjelaskan pihaknya memanggil tim Gegana untuk memeriksa dan memastikan bahwa isi kandungan gas yang keluar tersebuta aman.

"Untuk memastikan (isi kandungan gas), diperiksa oleh Puslabfor dan Gegana untuk mengetahui kandungannya," kata Abdul dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (7/7).

Hasilnya, Abdul menambahkan, bahwa zat Co2 yang keluar tersebut ternyata tidak berbahaya untuk manusia. Selain itu, gas tersebut juga tidak bisa meledak.


Menurutnya, justru sebaliknya, gas Co2 itu memang digunakan untuk memadamkan api yang dimasukkan ke dalam APAR.

Baca Juga: Kepala Otorita Sebut Luas Pengembangan IKN Capai 4 Kali Lebih Besar dari Jakarta

"Liquid Co2 tidak berbahaya yang digunakan untuk memadamkan api yang biasa diisi ke dalam APAR," ucap Abdul.



Sumber : Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x