Kompas TV bisnis bumn

Dirut Pertamina Sebut Pertamax Mestinya Dijual Rp17.950/Liter, Selisihnya Tidak Diganti Pemerintah

Kompas.tv - 7 Juli 2022, 06:49 WIB
dirut-pertamina-sebut-pertamax-mestinya-dijual-rp17-950-liter-selisihnya-tidak-diganti-pemerintah
Dirut Pertamina Nicke Widyawati (Sumber: Pertamina)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, harga keekonomian Pertamax saat ini sebesar Rp17.950 per liter. Namun pihaknya menjual Rp12.500 per liter, sehingga ada selisih Rp5.450 setiap liter nya.

Menurut Nicke, selisih harga itu tidak diganti oleh pemerintah.

“Jadi kalau pertanyaannya adakah yang sekarang kita masih jual di bawah harga keekonomiannya dan tidak diganti oleh pemerintah ada, yaitu Pertamax,” kata Nicke saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Ia mengatakan, Pertamina harus menanggung selisih tersebut dari keuntungan yang didapat dari kegiatan bisnis lainnya. Yaitu sektor hulu yang memang tengah cuan besar, mengikuti harga minyak mentah dunia yang tinggi saat ini.

Baca Juga: Selain Kenaikan Pertamax di Pertamina, Simak Harga BBM yang Naik di Sejumlah SPBU Bulan Juli

Namun, Nicke menyebut belum ada rencana menaikkan harga Pertamax lagi.

"Kita ini masih mencoba menahan dengan harga Rp12.500 per liter karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini (Rp17.950),  maka shifting ke Pertalite akan terjadi dan ini akan menambah beban negara," terangnya.

Nicke menyampaikan, ada wacana subsidi BBM juga akan diberikan kepada Pertamax di masa depan, karena lebih ramah lingkungan. Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi emisi karbon.

“Road map pemerintah mensubsidi bahan bakar yang ramah lingkungan, maka roadmap berikutnya adalah pertamax jadi ada roadmapnya tidak serta merta pindah,” ungkapnya.

Baca Juga: Simak, Ini Daftar Kendaraan yang Boleh Beli Pertalite dan Solar Bersubsidi, Daftar di MyPertamina




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x