Kompas TV nasional peristiwa

Robby Ko King Tjoen, Bapak Speleologi Indonesia, Hari Ini Meninggal Dunia

Kompas.tv - 20 Juni 2022, 13:16 WIB
robby-ko-king-tjoen-bapak-speleologi-indonesia-hari-ini-meninggal-dunia
Robby Ko King Tjoen Bapak Speleologi Indonesia. (Sumber: Mapala UPN)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Robby Ko King Tjoen, Bapak Speleologi Indonesia, meninggal dalam usia 86 tahun pada Senin (20/6/2022) pukul 07.00 WIB.

Berdasar keterangan yang diterima KOMPAS.TV, jenazah akan disemayamkan di rumah duka Sinar Kasih, Bogor, sebelum akhirnya dikubur di San Diego Hills, Karawang pada Rabu (22/6).

Robby yang lahir pada 4 Januari 1936 merupakan putra kedua dari Ko Khoen Gwan, direktur produksi serta pemilik saham pabrik serutu "Ko Kwat Ie" di Magelang.

Kendati dikenal sebagai Bapak Speleologi Indonesia, Robby ternyata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ia menyelesaikan studi S1 pada 1962 sebelum akhirnya menamatkan pendidikan Spesialis Penyakit Kulit dengan almamater yang sama pada 1966.

Adapun ilmu speleologi yang menyangkut dunia gua ia pelajari secara otodidak tanpa melalui pendidikan formal.

”Sebagai ahli gua, saya biasa keluar masuk gua. Tapi sebagai dokter ahli kulit dan kelamin, saya biasa menyembuhkan orang (laki-laki) yang salah masuk ’gua’,” ungkap Robby, dalam sebuah wawancara yang diarsipakan Astacala.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Tembus Indeks 193, Masker Jangan Dilepas

Robby sempat berstatus pegawai negeri sipil ketika menjadi dosen di FK UI. Namun, ia memutuskan undur diri pada 1973 demi kecintaannya mengeksplorasi alam.

”Saya tidak mau berkarat. Saya mau meneliti di luar kedokteran,” terangnya. 

Pada akhirnya, nama Robby tak hanya terkenal di dunia speleologi dalam negeri, tetapi juga kondang di kancah internasional.

Ia yang dipercaya sebagai pandit gua Indonesia diutus bergabung dengan International Union of Speleologie (UIS) pada 1983. 

Adapun dalam rentang 1986-2000, Robby terpilih sebagai Adjoint Secretary dari UIS untuk Kawasan Australia-Asia.

Baca Juga: Produsen Sampah Plastik Saset Diminta Bertanggungjawab pada Pencemaran Perairan Jakarta



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x