Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Akses ke Sivierdonetsk Diputus, Rusia Ancam Pasukan Ukraina: Menyerah atau Mati

Kompas.tv - 14 Juni 2022, 13:03 WIB
akses-ke-sivierdonetsk-diputus-rusia-ancam-pasukan-ukraina-menyerah-atau-mati
Sebuah pohon ditebang untuk memutus jalan di wilayah oblast Donetsk, Ukraina timur, Jumat (3/6/2022). (Sumber: AP Photo/Bernat Armangue)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Purwanto

SIVIERDONETSK, KOMPAS.TV - Jembatan satu-satunya menuju Sivierdonetsk, Donbas telah dihancurkan pasukan Rusia. Kejadian itu dilaporkan gubernur regional Sergei Haidai melalui Radio Frre Europe.

Seperti dikabarkan kantor berita ABC pada Selasa (14/6/2022), Haidai mengatakan sulit mengirim bantuan kemanusiaan untuk warga sipil yang terjebak dalam posisi akses kota sudah terkunci. 

"Sulit untuk mengirimkan senjata atau cadangan pangan, sulit, tetapi bukan tidak mungkin," terang Haidai. 

Sementara di sisi seberang, pejabat separatis Republik Rakyat Donetsk Eduard Basurin mengatakan pejuang Ukraina tak punya pilihan selain menyerah atau mati.

Dalam situasi itu, Ukraina terus meminta lebih banyak pasokan senjata pada Barat demi mempertahankan Sivierdonetsk. Kyiv menganggap wilayah itu sebagai kunci pertempuran di Donbas bagian timur, memasuki empat bulan berlangsungnya perang.

Baca Juga: Roket Ukraina Meledak di Pasar Donetsk, Tiga Orang Tewas, Belasan Terluka

Pertempuran terus berjalan sengit pada Senin (13/6) ketika pasukan Rusia telah menguasai 70 persen wilayah Sivierdonetsk.

Haidai mengatakan tentara Ukraina terus bertempur blok demi blok, jalan demi jalan, rumah demi rumah dengan berbagai tingkat keberhasilan.

Diperkirakan 10.000 warga sipil terjebak di wilayah itu, di mana tiga warga sipil dilaporkan tewas pada Minggu (12/6), termasuk seorang anak lelaki berusia enam tahun.

Menilik kondisi terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam brutalitas yang terjadi di medan perang.

"Pasti akan tercatat dalam sejarah militer sebagai salah satu pertempuran paling brutal di Eropa," tegas Zelenskyy.

Pemimpin Ukraina itu bersumpah membebaskan semua wilayah yang diduduki Rusia, termasuk Krimea yang telah dicaplok kubu Vladimir Putin sejak 2014.

Baca Juga: Kisah Remaja yang Bantu Ukraina Mengintai Tentara Rusia



Sumber : ABC


BERITA LAINNYA



Close Ads x