Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin Percaya Diri, Yakin Eropa akan Sulit Lepas dari Gas dan Minyak Rusia

Kompas.tv - 11 Juni 2022, 09:53 WIB
putin-percaya-diri-yakin-eropa-akan-sulit-lepas-dari-gas-dan-minyak-rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin yakin Eropa akan sulit melepaskan diri dari gas dan minyak Rusia. (Sumber: Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin percaya diri bahwa Eropa akan sulit melepaskan diri dari gas dan minyak Rusia, setidaknya untuk beberapa tahun ke depan.

Putin menambahkan bahwa tak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi, sehingga ia menegaskan perusahaan Rusia tak akan “membeton sumur minyak” mereka.

Dikutip dari BBC, pernyataan Putin itu muncul setelah seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengakui bahwa keuntungan Rusia pada energi sekarang mungkin lebih tinggi daripada sebelum perang.

Baca Juga: 200 Tentaranya Mati Setiap Hari, Ukraina Menjerit dan Minta Tambahan Senjata ke Barat

Pasokan gas Uni Eropa (UE) sekitar 40 persen berasal dari Rusia.

Blok tersebut telah berjanji mengurangi ketergantungannya terhadap minyak Rusia hingga 90 persen pada akhir 2022.

Tetapi, sejauh ini mereka belum membuat komitmen apa pun pada gas.

AS sendiri telah memberlakukan embargo pada semua produk energi Rusia.

Pembatasan energi Rusia dirancang untuk menghukum Moskow karena menginvasi Ukraina.

Namun kenaikan harga minyak dan gas berarti keuntungan Rusia juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir, meski adanya pengurangan pada pasokan keseluruhan.

Baca Juga: Gila, Harga BBM di AS Hampir Sentuh Rp20 Ribu per Liter, di Inggris Rp33 Ribuan

“Volume minyak saat ini di pasar dunia tengah menurun, harga pun melonjak. Keuntungan perusahaan telah meningkat,” tutur Putin, Jumat (10/6/2022).

Utusan Keamanan Energi AS Amos Hochestein juga mengungkapkan semakin tingginya keuntungan Rusia di Sidang Senat AS, Kamis (9/6/2022).

“Saya tak dapat menyangkalnya,” ujar Hochestein, ketika ditanya Senat apakah Rusia sekarang meraup lebih banyak keuntungan dari hasil penjualan bahan bakar fosil, daripada sebelum perang.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x