Kompas TV nasional agama

Kemenag: Jemaah yang Wafat di Arab Saudi Akan Dibadalhajikan

Kompas.tv - 6 Juni 2022, 10:14 WIB
kemenag-jemaah-yang-wafat-di-arab-saudi-akan-dibadalhajikan
Ilustrasi. Kemenag memastikan badal haji akan diberikan kepada jemaah Indonesia yang meninggal dunia ketika menunaikan ibadah haji di Madinah, Arab Saudi. (Sumber: Antara/Diskominfo Medan)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan badal haji akan diberikan kepada jemaah Indonesia yang meninggal dunia ketika menunaikan ibadah haji di Madinah, Arab Saudi.

"Seluruh jemaah yang wafat di Arab Saudi akan dibadalhajikan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Ahmad Abdullah dalam konferensi pers secara daring, dikutip Kompas.tv Senin (6/6/2022).

Untuk diketahui, badal haji adalah wakil haji atau seseorang yang melaksanakan ibadah haji untuk menggantikan orang lain yang tak bisa menunaikan haji, salah satunya karena meninggal dunia.

Penjelasan ini disampaikan Abdullah menyusul adanya satu calon haji Indonesia yang wafat setibanya di Madinah. Jemaah tersebut bernama Suhati Rahmat Ali Binti H. Rahmat dengan Nomor Paspor C6495065 dan berusia 64 tahun.

Tak lupa, Abdullah juga mengucapkan doa untuk almarhumah yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) pertama Embakasi Jakarta-Pondok Gede (JKG1) itu.

Baca Juga: Satu Jemaah Haji Asal Jakarta Meninggal Dunia saat Tiba di Madinah, Ini Kronologinya

“Mari kita doakan semoga almarhumah wafat dalam keadaan husnul hatimah dan ibadahnya diterima Allah SWT. Amin,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga memastikan akan menyampaikan data dan kondisi jemaah haji Indonesia, baik yang masih di Tanah Air maupun yang sudah di Tanah Suci. Termasuk akan dijelaskan juga data jemaah haji Indonesia yang wafat.

"Pemerintah hanya akan merilis data jemaah wafat yang telah keluar COD-nya (certificate of dead) dari pihak berwenang," ujarnya.

Selain itu, Abdullah mengatakan penyelenggaraan haji tahun ini bertepatan dengan musim panas. Kondisi cuaca rata-rata di Arab berkisar antara 30 derajat celcius sampai 43 derajat celcius.

Ia pun meminta para jemaah tidak banyak beraktivitas di luar ruangan mengingat suhu udara di Arab Saudi cukup panas.

"Jemaah haji kami harap selalu menerapkan protokol kesehatan, makan dan minum tepat waktu dan beristirahat yang cukup," katanya.

Berdasarkan data per Minggu (5/6) kemarin, jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Saudi berjumlah 5.945 orang. Jumlah itu merupakan total dari 7 kloter jemaah haji yang telah diberangkatkan dari 5 embarkasi, yakni Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Solo, Surabaya, dan Padang.

Abdullah juga mengungkapkan bahwa selama pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji Indonesia, pihaknya akan membagi menjadi dua gelombang.

Adapun gelombang pertama, jemaah yang mendarat di Bandar Udara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah akan menetap di Madinah dengan masa tinggal antara 8-9 hari untuk menjalankan ibadah Arbain, yakni salat wajib berjemaah dalam 40 waktu di Masjid Nabawi.

"Selama di Madinah, selain berziarah ke makam Rasulullah di Masjid Nabawi, jemaah juga akan mendapatkan paket ziarah ke berbagai tempat bersejarah seperti makam Baqi, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan Jabal Uhud," ujarnya.

Baca Juga: Keberangkatan Lima Calon Haji Embarkasi Solo Ditunda karena Sakit



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x