Kompas TV entertainment film

Mengintip Pesona Jembatan Plunyon, Salah Satu Lokasi Syuting Film "KKN di Desa Penari"

Kompas.tv - 19 Mei 2022, 12:30 WIB
mengintip-pesona-jembatan-plunyon-salah-satu-lokasi-syuting-film-kkn-di-desa-penari
Jembatan Plunyon di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, semakin ramai pengunjung usai menjadi salah satu lokasi syuting dari film KKN di Desa Penari. (Sumber: KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Iman Firdaus

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi lokasi syuting dari film horor yang tengah digandrungi masyarakat Indonesia, yakni KKN di Desa Penari.

Sejak penayangan perdananya pada 30 April 2022 lalu, film garapan sutradara Awi Suryadi tersebut kini telah menggaet enam juta penonton dan salah satu lokasi syutingnya disoroti banyak orang.

Lokasi penggambilan gambar yang dimaksud adalah Jembatan Plunyon di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY.

Lebih jelasnya, jembatan tersebut masih termasuk dalam kawasan wisata alam Plunyon Kali Kuning, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Baca Juga: Ikut Terlibat di Film KKN Desa Penari, Segini Bayaran yang Diterima Warga Desa di Yogyakarta

Pengelola kawasan wisata alam Plunyon Kali Kuning Sargiman pun mengatakan, proses syuting tersebut telah berlangsung pada Desember 2019 lalu.

Namun, Sargiman menjelaskan, penggambilan gambar di Jembatan Plunyon itu dilakukan secara tertutup sehingga warga sekitar tidak bisa melihat prosesnya.

"Syutingnya kan tiga hari, yang sehari (batal) karena gunungnya (Gunung Merapi) tidak tampak. Maka diulangi lagi pada hari berikutnya," ungkap Sargiman kepada Kompas.com, Rabu (18/05/2022).

Menurut Sargiman, Jembatan Plunyon itu memang memiliki daya tarik tersendiri, mengingat telah dibangun oleh masyarakat setempat pada 1982-1983 untuk keperluan irigasi.

Baca Juga: Kondisi Rumah di Film 'KKN di Desa Penari' Tak Terawat, Pemilik Pilih Pindah karena Takut

"Yang membangun warga sini juga, karena itu jembatan (untuk) irigasi. Bukan peninggalan Belanda, panjangnya sekitar 700 meter," terang Sargiman.

Sargiman menambahkan, sebetulnya ada jembatan lain di kawasan wisata alam Plunyon Kali Kuning yang tak kalah mempesona dibanding yang terekam dalam film KKN di Desa Penari.

Yakni jembatan yang lebih pendek dan terletak di samping Kali Kuning. Sayangnya, jembatan tersebut pernah mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Merapi pada 2010 silam.

Adapun, Sargiman juga menceritakan, asal-usul penamaan Plunyon Kali Kuning untuk kawasan wisata itu.

"Dinamakan Plunyon, karena batu-batu di kali itu licin (lunyu, dalam bahasa Jawa). Lalu, dinamakan Kali Kuning, lantaran dulu warna airnya kuning. Setelah erupsi, (kali itu) tertutup pasir dan batu," cerita Sargiman.

Kini, usai film KKN di Desa Penari ramai diperbincangkan oleh publik, obyek wisata alam Plunyon Kali Kuning pun turut kebanjiran pengunjung.

"Ramainya (pengunjung) itu saat sore hari. Kalau pagi itu, ramai yang gowes (bersepeda). Gowes sambil foto-foto di dalam kawasan, nanti balik lagi," pungkas Sargiman



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x