Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Zelenskyy Ungkap Macron Memintanya Serahkan Sebagian Wilayah Ukraina demi Selamatkan Muka Putin

Kompas.tv - 14 Mei 2022, 07:50 WIB
zelenskyy-ungkap-macron-memintanya-serahkan-sebagian-wilayah-ukraina-demi-selamatkan-muka-putin
Ilustrasi. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Presiden Ukraina di Paris, 17 Juni 2019. Belakangan, Zelenskyy mengungkapkan bahwa Macron pernah menawarinya untuk menyerahkan sebagian wilayah Ukraian demi memuaskan Rusia dan mempercepat perundingan damai. (Sumber: Christophe Ena/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengeklaim Presiden Prancis Emmanuel Macron memintanya menyerahkan sebagian wilayah Ukraina untuk memuaskan Rusia, sehingga kesepakatan damai lebih cepat terjalin.

Hal tersebut disampaikan Zelenskyy dalam wawancara bersama kanal televisi Italia, Rai 1 sebagaimana diwartakan Hromadske, Jumat (13/5/2022).

Menurut Zelenskyy, Macron menawarinya untuk “menyelamatkan muka” Presiden Rusia Vladimir Putin dengan memberi Putin wilayah sehingga negosiasi damai bisa lebih lancar.

Baca Juga: Macron: Perlu Berpuluh Tahun bagi Ukraina untuk Masuk Uni Eropa, Bikin Kelompok Baru Saja

Macron sendiri berupaya menjadi sosok penengah selama perang Rusia-Ukraina. Namun, upaya-upaya Macron sejauh ini belum membuahkan hasil berarti.

“Itu (usulan Macron) kami sadari kemudian. Menurut saya, ini sangat tidak beralasan. Kami tidak siap memberikan sesuatu bagi seseorang dan kehilangan wilayah kami untuk itu,” kata Zelenskyy.

Lebih lanjut, Zelenskyy bersikeras Putin sudah tidak bisa menyelamatkan muka sehubungan minimnya keberhasilan agresi militer Rusia ke Ukraina.

Meskipun demikian, ia mengeklaim selalu siap bernegosiasi langsung dengan Putin demi terwujudnya perdamaian.

Macron sendiri diketahui rutin bertelepon dengan Putin usai Rusia menginvasi Ukraina mulai 24 Februari silam. Presiden Prancis itu berulangkali menegaskan pentingnya tetap menjalin dialog dengan Putin.

Selain itu, Macron menolak percepatan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa. Macron menegaskan proses keanggotaan Ukraina mesti memakan waktu bertahun-tahun sebagaimana proses normal.

Macron bahkan mengusulkan pembentukan badan baru bagi mantan serta calon anggota baru Uni Eropa sembari menunggu proses pengajuan keanggotaan mereka.

Baca Juga: Putin Dikelilingi Pihak yang Ingin Kudeta Dirinya, Posisinya Disebut Melemah Usai Serang Ukraina


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x