Kompas TV nasional berita utama

Pasca-Lebaran, Luhut: Pemerintah Perkuat Testing dan Tracing untuk Pantau Kasus Covid-19

Kompas.tv - 9 Mei 2022, 16:06 WIB
pasca-lebaran-luhut-pemerintah-perkuat-testing-dan-tracing-untuk-pantau-kasus-covid-19
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Arahan Presiden Tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, yang digelar di Bali, Jumat (25/3/2022). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan memantau pergerakan kasus Covid-19 dalam 1 hingga 2 minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing.

Pasalnya mobilitas masyarakat pada momen Idul Fitri yang keluar rumah meningkat hingga 48,1 persen dibandingkan baseline.

Demikian Luhut Binsar Pandjaitan dalam Keterangan Pers Bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju di Kantor Presiden, Senin (9/5/2022).

“Meski tentu ini positif bagi kinerja perekonomian, peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi yang tinggi juga memiliki risiko, berupa penyebaran kasus, yang perlu diantisipasi oleh Pemerintah,” kata Luhut.

“Untuk itu, Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam 1 hingga 2 minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing. Kami juga menghimbau untuk mengoptimalkan WFH selama beberapa waktu ke depan, untuk mengurangi risiko penyebaran virus,” tambahnya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Tersisa 3 Orang

Dalam keterangannya, Luhut mengatakan hingga hari ini kondisi dan situasi pandemi Covid-19 dalam kondisi yang begitu baik.

“Bila dilihat secara nasional, sudah 25 hari berturut-turut kasus harian kita berada di bawah 1000 dan hari berturut-turut kasus harian di bawah 500,” ujarnya.

Luhut lebih lanjut menambahkan, gambaran baik lainnya terlihat pada rawat inap secara nasional yang terus turun hingga 97 persen.

“Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit juga sangat rendah hanya 2 persen dari keseluruhan bed yang tersedia. Selain itu kasus kematian juga turun hingga 98 persen yang disebabkan oleh varian Omicron dan positivity rate berada dibawah 0,7 persen,” ucapnya.

“Berdasarkan data-data diatas kami meyakini bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia di 2 tengah momen libur Idul Fitri hingga saat ini masih terkendali,” lanjutnya.

Di samping itu, kata Luhut, aecara khusus untuk wilayah Jawa dan Bali, perkembangan pandemi juga terus menunjukan tren penurunan yang sangat signifikan dalam semua aspek.

Baca Juga: IDAI: Kasus Hepatitis Akut Tak Ada Kaitannya dengan Vaksin Covid-19

“Seperti kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit hingga tingkat kematian di hampir seluruh provinsi Jawa dan Bali. Seluruh Provinsi di Jawa Bali hingga hari ini mengalami penurunan kasus mencapai 99 persen dibandingkan puncak kasus Omicron beberapa waktu yang lalu,” katanya.

“Seiring dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, langkah-langkah relaksasi PPKM akan terus dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut,” tambah Luhut.

Tak hanya itu, Luhut menuturkan kondisi pandemi yang disebabkan oleh varian Omicron di Indonesia terlihat terus membaik. Hal ini, kata Luhut, terjadi berkat langkah-langkah pengendalian yang dilakukan secara efektif sehingga juga tetap menjaga kinerja perekonomian Indonesia hingga hari ini.

“Kinerja pertumbuhan ekonomi Q1 tetap pada posisi yang kuat, tumbuh 5,01 persen, didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang solid meski dihadapkan pada tekanan varian omicron,” katanya.

“Angka ini relatif baik dibandingkan dengan negara-negara dunia,” lanjutnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x