Kompas TV nasional peristiwa

Khatib Salat Id di Masjid Istiqlal Ingatkan Umat untuk Mawas Diri dan Miliki Semangat Gotong Royong

Kompas.tv - 2 Mei 2022, 11:15 WIB
khatib-salat-id-di-masjid-istiqlal-ingatkan-umat-untuk-mawas-diri-dan-miliki-semangat-gotong-royong
Ilustrasi salat Idulfitri berjamaah di Masjid Istiqlal. (Sumber: Istiqlal.or.id)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV — Khatib salat Idulfitri 1443 hijriah di Masjid Istiqlal, Noor Achmad, mengingatkan seluruh umat untuk terus memiliki semangat gotong royong, khususnya ketika menghadapi musibah.

Menurut Noor, bangsa Indonesia telah terbukti dapat mengatasi segala musibah dengan semangat gotong royong. Salah satunya, saat menghadapi pandemi COVID-19.

"Semangat gotong royong sangat terlihat saat menghadapi pandemi COVID-19, mulai dari penerapan prokes, memberikan bansos hingga bantuan kesehatan," kata Noor, Senin (2/5/2022), seperti dilansir Antara.

"Gotong royong juga terlihat saat musibah guguran lava (Gunung) Semeru. Oleh karena itu, momentum Idulfitri harus dijadikan sebagai sarana mawas diri kepada Allah SWT."

Noor yang merupakan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerangkan, salah satu bukti semangat gotong royong terlihat dari dana sosial yang terkumpul di Baznas yang meningkat rata-rata 30 persen.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Idulfitri, Megawati Harap Rakyat Indonesia Jadi Pribadi Lebih Kuat

"Bangsa Indonesia terbukti dapat mengatasi segala musibah dengan semangat gotong royong. Hal terbukti dana sosial yang dikumpulkan Baznas rata-rata meningkat 30 persen di seluruh Indonesia," lanjutnya.

Tak hanya itu, menurut Noor, Idulfitri juga menjadi momentum islah antara kelompok, golongan agama, dan suku bangsa satu dengan yang lainnya.

"Idul Fitri harus menjadi momentum bersama melahirkan kesadaran bahwa sesungguhnya kita berasal dari penciptaan yang sama, fitrah kejadian yang sama, umat yang satu, umat ciptaan Allah SWT," tambahnya.

Bahkan, puasa telah mengajarkan tentang kesatuan orientasi, persamaan pandangan, dan kebersamaan dalam pengabdian, katanya.

Menurutnya, saat berpuasa, seseorang tidak hanya menahan lapar dan dahaga.

"Tidak ada artinya kalau tidak mampu mengendalikan lisan dan berbuat yang tidak baik. Gibah, menyebar hoaks, dan perbuatan lain yang dilarang agama," tukasnya.

Untuk diketahui, salat id di Masjid Istiqlal dimulai pukul 07.00 WIB dengan dipimpin Hasanuddin Sinaga sebagai imam dan Noor Achmad sebagai khatib yang membawakan tema "Semangat Kerukunan Berbangsa dan Bernegara".

Salat id di Istiqlal dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ibu Wury Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, serta para duta besar negara sahabat, dan pimpinan lembaga tinggi negara.

Pelaksanaan salat id di Masjid Istiqlal tahun ini merupakan ibadah perdana secara luring, setelah sebelumnya ditiadakan karena pandemi COVID-19.

Untuk perayaan Lebaran 2022, Masjid Istiqlal membolehkan 150 ribu orang atau sekitar 75 persen dari total kapasitas 250 ribu orang untuk melaksanakan salat id.

Jemaah melaksanakan salat hingga lantai empat masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Gelar Salat Idulfitri Tingkat Kenegaraan, Simak Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x